Jakarta, Ruang.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan terbaru terkait perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) November 2024. Inflasi year-on-year (y-on-y) tercatat sebesar 1,55 persen dengan IHK nasional mencapai 106,33. Informasi ini disampaikan oleh Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam siaran pers di Jakarta, Senin (2/12/2024).
Inflasi Tertinggi di Papua Tengah
Inflasi y-on-y tertinggi pada November 2024 tercatat di Provinsi Papua Tengah sebesar 4,35 persen dengan IHK mencapai 110,39. Di sisi lain, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat inflasi y-on-y terendah, yakni hanya sebesar 0,22 persen dengan IHK 103,58.
Sementara itu, pada tingkat kabupaten/kota, inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Nabire, yaitu 4,48 persen dengan IHK 110,75, menjadikannya daerah dengan kenaikan harga barang dan jasa tertinggi di Indonesia. Sebaliknya, inflasi terendah tercatat di Kabupaten Muara Enim, yang hanya mencapai 0,08 persen dengan IHK 108,43.
Deflasi Terbesar di Timor Tengah Selatan
BPS juga mencatat beberapa daerah yang mengalami deflasi y-on-y. Kabupaten Timor Tengah Selatan mencatat deflasi terdalam sebesar 1,54 persen dengan IHK 104,77. Tanjung Pandan, salah satu kabupaten di Kepulauan Bangka Belitung, mencatat deflasi terendah sebesar 0,09 persen dengan IHK 105,29.
Menurut Amalia, data ini menunjukkan dinamika harga yang beragam di berbagai wilayah Indonesia, dipengaruhi oleh kondisi lokal seperti produksi, distribusi, dan konsumsi masyarakat.
Indeks Harga Konsumen dan Stabilitas Ekonomi
Indeks Harga Konsumen digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga barang dan jasa di masyarakat, yang menjadi salah satu indikator penting dalam menilai stabilitas ekonomi suatu negara.
“Angka inflasi yang moderat menunjukkan stabilitas ekonomi yang cukup baik, meski tantangan distribusi di daerah tertentu masih memengaruhi pergerakan harga,” ujar Amalia.
BPS berharap pemerintah daerah dapat terus memantau dan mengelola faktor-faktor yang memengaruhi inflasi, terutama di wilayah dengan inflasi tinggi, guna menjaga daya beli masyarakat.