Surabaya, Ruang.co.id – Indikator Politik Indonesia, melakukan Survey do Jember yang berlangsung pada periode 11 – 8 Agustus 2024. Survey tersebut dilaksanakan untuk memotret peluang dari nama- nama bakal calon bupati yang mulai beredar di ruangan publik dan menjadi pembicaraan warga di Jember menjelang Pilkada November mendatang.
Di hadapan awak media di Surabaya, (30/8) peneliti Survey Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro menyebutkan, populasi survey ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Jember yang sudah punya hak pilih dalam Pemilu, yaitu yang punya hak pilih dalam pemilu. Yaitu yang umur 17 tahun ke atas, atau mereka yang sudah menikah saat survey ini dilakukan.
Dalam survey ini, jumlah sampel 800 koresponden. Penarikan sampel menggunakan metode sampling dengan asumsi metode simple random sampling. Ukuran sampel 800 responden memiliki toleraansi keseluruhan (Margin Of Error) lebih kurang 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih ( Spot Check) dalam kendali mutu tidak ditemukan kesalahan berarti dalam evolusi terhadap kinerja bupati petahana. Survey Indikator Politik Indonesia menemukan 73,3 persen menyatakan sangat puas/ cukup puas. Kemudian 22,1 persen menyatakan kurang puas/ tidak puas sama sekali. Responden TT/TJ sebesar 4,6 persen.
Temuan tidak jauh berbeda yang dalam evaluasi terhadap konerja wakil bupati petahana survey indikator politik Indonesia mendapati 65,1 persen menyatakan sangat puas/ cukup puas. Kemudian 23,1 persen menyatakan kurang puas/ tidak puas sama sekali. Responden TT/ TJ sebesar 11,8 persen.
Ada 4 masalah besar menurut warga Jember yang mendesak untuk diselesaikan. Diantaranya, harga kebutuhan pokok mahal menjadi masalah mendesak terbesar 31,6 persenwarga Jember. Kemudian disusul secara berturut-turut dengan masalah pupuk mahal ( 26,2 persen). Kondisi jalan rusak ( 13,0 persen) dan susah mencari lapangan kerja (12,3 persen).
Pada bagian politik elektoral, hasil survey indikator politik Indonesia menunjukkan dalam simuladi head to head, elektabilitas Muhamad Fawait atau Gus Fawait (52,2 persen) unggul atas Hendy Siswanto (39,2 persen). Responden TT/TJ sebesar 8,7 persen. Apabila dibandingkan dengan survey indikator politik Indonesia periode April, petahana Hendy Siswanto mengalami penurunan elektabilitas dalam survey indikator politik Indonesia periode Agustus. Sebaliknya, terjafi kenaikan elektabilitas Gus Fawait dalam survey periode Agustus dibandingkan dengan periode April lalu.