Kadin Jatim Pacu Kepercayaan Investor untuk Kebangkitan Ekonomi

pemulihan ekonomi Jatim
Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto menyampaikan strategi memacu kepercayaan investor untuk pemulihan ekonomi pasca kerusuhan. Foto: Istimewa
Ruang redaksi
Print PDF

Ruang.co.id – Gelombang kerusuhan akhir Agustus 2025 sempat memberikan tekanan signifikan terhadap denyut nadi perekonomian Jawa Timur. “Jalan ke kota masih banyak yang mikir, sehingga masyarakat yang mau belanja juga menunda. Omzet toko-toko jelas menurun,” ujar Ketua Umum Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto. Meski situasi keamanan berangsur pulih, pihaknya berkomitmen memacu kembali kepercayaan investor sebagai motor penggerak kebangkitan ekonomi. Kamis, (04/9/2025).

Sektor ritel menjadi yang paling merasakan dampaknya dengan operasional mall dan gerai yang tidak normal. “Yang jual takut buka, yang mau beli juga takut ke sana,” jelas Adik mengenai kondisi di titik rawan seperti sekitar Gedung Negara Grahadi Surabaya yang mengalami penurunan omzet hingga 100%. Sentimen ketakutan sempat menguasai dinamika perekonomian regional selama sepekan pasca kerusuhan.

Transportasi dan logistik perkotaan menghadapi gangguan operasional yang signifikan. “Logistik tidak sampai rusak, tapi waktu antar jadi tertunda dan biaya meningkat,” ungkap Adik mengenai dampak penutupan jalan dan pengalihan arus distribusi. Sektor pariwisata juga terdampak dengan penurunan okupansi hotel hingga 10% di beberapa wilayah seperti Malang.

Adik menegaskan bahwa dampak paling signifikan justru terjadi pada kepercayaan investor. “Kepercayaan dunia internasional terhadap investasi di Indonesia jelas terdampak. Investor, baik dari dalam maupun luar negeri, masih menunggu kepastian stabilitas politik dan keamanan,” tegasnya. Kepercayaan ini menjadi kunci utama yang sedang dipacu untuk pemulihan ekonomi berkelanjutan.

Kadin Jatim menyiapkan strategi tiga fase untuk pemulihan ekonomi. “Kita perlu SOP jelas agar dunia usaha lebih siap. Dari CCTV redundan, panic button, sampai protokol evakuasi harus menjadi standar,” tegas Adik tentang kesiapan jangka panjang. Untuk jangka menengah, diusulkan percepatan perbaikan fasilitas publik dan pemberian insentif bisnis.

Baca Juga  Tiga Sertifikasi Kunci Kadin Jatim Dukung Program Makan Bergizi

Adik menyatakan komitmen pemerintah perlu ditindaklanjuti dengan eksekusi nyata. “Sudah ada komitmen dari pemerintah dan DPR untuk menindaklanjuti tuntutan mahasiswa. Tinggal bagaimana eksekusinya,” katanya. Dialog berkelanjutan antara pengusaha, buruh, mahasiswa, dan pemerintah daerah menjadi kunci memperkuat fondasi kepercayaan publik.

“Aspirasi harus tersalurkan tanpa mengorbankan keselamatan publik dan keberlangsungan usaha. Jika konsumsi pulih, lapangan kerja terjaga, dan investasi aman, ekonomi kita bisa kembali bangkit lebih cepat,” pungkas Adik menutup dengan optimisme akan kebangkitan ekonomi Jatim.