Sidoarjo, Ruang.co.id – Pada sisa waktu kampanye, pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati (Paslon Cabup-Cawabup) nomor urut 1 Subandi – Mimik Idayana (BAIK) memberikan perhatian serius terhadap pedagang pasar (Krian) tradisional di Sidoarjo.
Pada kunjungan perdananya selama masa kampanye, Paslon nomor urut 1 BAIK mendatangi Pasar Baru Krian yang dikelola oleh pihak swasta. Kunjungan ini menjadi ajang dialog antara pasangan BAIK dengan perwakilan pedagang yang dihadiri sekitar 200 pedagang, Selasa pagi (5/11).
Suhari, Ketua Panitia penyelenggara kunjungan Paslon BAIK yang juga Direktur PT. Bangun Pilar Perkasa sebagai pengelola Pasar Baru Krian, memfasilitasi dialog antara para pedagang pasar Krian dengan Paslon BAIK.
Dalam dialog tersebut, Paslon BAIK mendengarkan keluh kesah para pedagang setelah musibah kebakaran sekitar dua bulan lalu. Pedagang menyampaikan bahwa relokasi tempat penampungan sementara belum semuanya selesai, dan beberapa tempat yang telah dibangun belum memiliki atap. Bahkan, ada sebagian pedagang lama yang tidak lagi dapat berjualan karena tidak mendapatkan tempat penampungan sementara.
Cabup Subandi mengaku kaget atas keluhan pedagang. Saat peristiwa kebakaran terjadi, Subandi yang menjabat Plt. Bupati Sidoarjo langsung melakukan sidak ke lokasi kebakaran dan memerintahkan Kepala Disperindag Kabupaten Sidoarjo untuk segera merelokasi dan membuatkan tempat penampungan sementara agar pedagang bisa berjualan kembali.
Cabup Subandi berjanji akan gerak cepat memenuhi keinginan para pedagang. Ia langsung menelpon Kepala Disperindag agar penampungan sementara dapat diselesaikan pada bulan November ini.
“Barusan sudah saya hubungi kepala dinasnya. Saya tidak mau keluh kesah pedagang dibiarkan berlarut. Karena setelah tanggal 23 (24 November) saya aktif lagi sebagai Plt, saya ingin di bulan ini penampungan sementara harus selesai dan bisa ditempati oleh seluruh pedagang,” tandas Cabup Subandi kepada awak media.
“Apalagi sudah memasuki musim hujan, pembangunan tempat penampungan sementara untuk pedagang kalau perlu saya suruh lembur agar selesai bulan ini, demi kenyamanan pedagang,” tambahnya.
Di hadapan perwakilan pedagang pasar, Cabup Subandi yang didampingi Cawabup Mimik menyampaikan komitmennya untuk membenahi pasar tradisional di Sidoarjo, termasuk di Krian ini.
Selain itu, Cabup Subandi memberikan solusi bagi para pedagang. Selain memperbaiki infrastruktur, pasangan BAIK berjanji akan merealisasikan dana UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) sebesar Rp 5 juta hingga Rp 50 juta dengan bunga 0,2 persen yang dapat dimanfaatkan para pedagang Pasar Krian sebagai permodalan usaha untuk pemulihan.
Pasangan ini juga menyosialisasikan program beasiswa pendidikan dan BPJS Kesehatan gratis bagi para pedagang Pasar Krian.
“Saya paham, pedagang sering kali kurang memperhatikan kesehatannya. Dengan program BPJS Kesehatan gratis, Paslon Subandi-Mimik memberikan kemudahan bagi pedagang. Cukup membawa e-KTP, pedagang dapat berobat di rumah sakit pemerintah daerah,” ujar Cabup Subandi.
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar (APP) se-Kabupaten Sidoarjo, H.M. Soleh, mengapresiasi kepedulian Cabup Subandi terhadap pedagang pasar. Ia mengatakan, selama musim kampanye Pilkada, hanya Paslon Subandi dan Mimik yang datang langsung ke Pasar Tradisional Krian.
“Pak Bandi sangat perhatian pada pedagang pasar. Sejak kebakaran pasar Krian, beliau langsung sidak dan memberikan bantuan serta solusi. Kunjungan beliau kali ini memberi keyakinan bahwa masalah pedagang Pasar Tradisional Krian akan selesai di bulan ini,” ungkap Soleh.
Pihak pengelola Pasar Baru Krian juga menawarkan fasilitas kepada para pedagang untuk menempati Pasar Baru Krian yang masih memiliki sekitar 500 stand dari total 1.000 stand yang tersedia, dengan penataan lebih lanjut antara pengelola Baru Krian dan Pemkab Sidoarjo.
Pada 20 Agustus 2024, kebakaran besar melanda, yang mengakibatkan 530 kios habis terbakar. Menurut petugas, kebakaran ini disebabkan oleh hubungan pendek arus listrik.
Sebagai bentuk bantuan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah memberikan bantuan modal sebesar Rp 5 juta kepada para pedagang yang terverifikasi agar dapat berjualan kembali. (DIN)