Sidoarjo, Ruang.co.id – Bunyi kalimat doa KH. Agoes Ali Masyhuri, Kyai yang akrab disapa Gus Ali, “Buka nomer satu, coblos nomer 2” dalam acara Shalawatan Akbar Jawa Timur Maju Berprestasi di lahan parkir Bumi Sholawat Sidoarjo, jadi polemik dan diduga jadi pemanfaatan kampanye bagi Paslon Cabup (Calon Bupati) di Pilkada Sidoarjo.
Panitia penyelenggara Shalawat Akbar menerangkan acara yang berlangsung di lahan parkir Bumi Sholawat di Desa Lebo, Sidoarjo, merupakan hajatan kampanye Cagub (Calon Gubernur) Khofifah Indar Parawansa yang ditangani oleh TPD (Tim Pemenangan Daerah) Khofifah-Emil Paslon nomor urut 2 Pilgub Wagub 2024. Sedangkan panitia TPD Kab. Sidoarjo sebagai tuan rumah, bekerja sama dengan jajaran pengurus Bumi Sholawat Sidoarjo.
Di acara Shalawat Akbar tersebut, Cabup Khofifah hadir berkampanye dihadapan ribuan bunda – bunda Muslimat dan Fatayat NU dengan dress code busana muslim serba putih.
Namun di acara Shalawat Akbar Cagub Khofifah yang hendak didaulat untuk memberikan pidato sambutannya, tiba – tiba datang Cabup Achmad Amir Aslichin yang akrab disapa mas Iin, naik panggung meminta salim pada Gus Ali, kemudian mengambil duduk dibarisan depan dan kedua tangannya mengacungkan 2 jari dengan ekspresi tersenyum dihadapan ribuan bunda – bunda, disaat pemandu acara menyerukan “Jangan lupa pilih Bu Khofifah tanggal 27 nanti coblos nomer 2”.
Tidak ada ucapan penyambutan selamat datang dari pemandu acara, disaat Cabup Iin datang dan naik panggung. Tidak tampak kehadiran Cabup nomor urut 1 Subandi di acara Shalawat Akbar ini, yang semestinya menjadi bagian dari “Paket Kampanye” yang beredar luas, yakni Khofifah-Emil untuk Paslon Pilkada Jatim dan Subandi-Mimik untuk Paslon Pilkada Kab. Sidoarjo. Sedangkan “Paket Kampanye ” garis komando pemenangan dari DPP PKB untuk Paslon Pilkada Sidoarjo Iin-Edy dan untuk paslon Pilkada Jatim Luluk-Luqman.
Usai acara Shalawatan Akbar, ditanya Ruang co.id. soal kehadirannya, Cabup Iin mengaku telah diundang datang di acara ini. Dan ditanya ada pembicaraan apa saja dengan Gus Ali dijawabnya tidak ada obrolan sama sekali di atas panggung.
“Ya acaranya sukses, lancar, alhamdulillaah aman,” ujar Cabup Iin.
Nampaknya kehadiran Cabup Iin di acara Shalawat Akbar itu menjadi polemik, dan di lapangan saat acara sepertinya ada polemik di internal TPD Kab. Sidoarjo dan TPD tingkat Jatim. Bahkan terdengar kabar dari sebuah sumber, sejumlah TPD Khofifah – Emil tingkat Kab. Sidoarjo yang duduk di atas panggung kemudian melakukan aksi walk out pulang saat melihat Cabup Iin datang dan naik panggung.
“Ada yang bilang mas Iin datang bukan atas diundang, tapi sepertinya melobi panitia acara untuk datang,” ujar sebuah sumber yang menolak disebut namanya.
Anggapan tersebut bisa jadi ada benarnya. Beberapa waktu sebelum acara digelar, di dalam rapat panitia TPD tersepakati tidak ada satupun Cabup Sidoarjo yang diundang, kalaupun ada yang diundang, Paslon yang lawannya bumbung kosong yang diperkenankan,untuk hadir mendampingi kampanye Cagub Khofifah.
Terjadi dugaan pemanfaatan ikut kampanye Cabup Sidoarjo dengan multi tafsir dari doa Gus Ali yang menyebutkan “Buka nomer satu, coblos nomer 2”, yang kembali marak diperbincangkan publik Sidoarjo.
Mengkonfirmasi dari doa tersebut, Gus Ali saat usai Shalawat Akbar turun panggung ketika ditanya Ruang.co.id. apakah kalimat “Buka nomer satu, coblos nomer dua” tersebut juga doa untuk Paslon Pilkada Sidoarjo?. Kyai kharismatik ini menjawab bahwa doa tersebut untuk pemenangan Cagub Khofifah semata.
“Wong iku kampanye e Khofifah kok Iin,” tukas singkat Gus Ali sambil bergegas masuk mobilnya.
Bukan hanya itu saja, redaksi Ruang co id. mendapati sebuah rekaman dari sumber yang dirahasiakan, yang sempat beredar ramai di publik Sidoarjo, tentang kedatangan Paslon nomor urut 2 Iin-Edy beserta rombongan di kediaman Gus Ali sekitar sepekan lalu, untuk meminta doa dukungan dan kemenangan.
Dalam rekaman tersebut, Gus Ali mengevaluasi Paslon nomor urut 2 yang sepertinya berat untuk meraih suara pemilih secara maksimal. Gus Ali juga mengevaluasi di kantong – kantong kuat parpol cawabupnya, di Pilkada ini akan kemungkinan kecil meraup suara kemenangan. Bahkan, Gus Ali juga mengevaluasi mesin – mesin politik tim pemenangannya yang tidak maksimal di sejumlah kecamatan, yang semestinya menjadi kantong kemenangan terbesar parpol pengusul di Pilkada Sidoarjo saat ini. (DIN)