Dari Tambak ke Emas Hijau: Koperasi Desa Sulap Rumput Laut Jadi Mesin Uang!

Tambak rumput laut Sidoarjo
Tambak rumput laut Sidoarjo kini jadi mesin uang berkat Koperasi Merah Putih! Simak revolusi ekonomi desa yang didukung penuh oleh pemerintah. Foto: Istimewa
Ruang Nurudin
Ruang Nurudin
Print PDF

Sidoarjo, Ruang.co.id – Siapa sangka, di balik tenangnya tambak rumput laut di Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, sedang dirancang revolusi ekonomi pedesaan yang bisa mengubah peta kemiskinan di Indonesia!

Desa Kupang tak lagi sekadar titik kecil di peta, Ia menjelma pusat perhatian nasional. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas turun langsung ke desa ini, didampingi tiga tokoh kunci lainnya: Menteri Desa, Wakil Menteri Desa, dan Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan, Rabu (30/04).

Mereka tidak datang membawa seremonial kosong. Mereka membawa misi melahirkan Koperasi Merah Putih Tambak Rumput Laut, sebagai bagian dari Gerakan Nasional Koperasi Merah Putih—sebuah gebrakan ekonomi baru yang digagas lewat Inpres No. 9 Tahun 2025.

ā€œKami sangat mengapresiasi inisiatif masyarakat Desa Kupang dalam membentuk Koperasi Merah Putih. Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat ekonomi lokal melalui pemberdayaan desa,ā€ ujar Zulhas dalam pidato sambutannya.

Menurutnya, koperasi Desa Merah Putih bukan proyek biasa. Ini adalah senjata pemerintah untuk membuat desa mandiri, kaya, dan tak lagi bergantung pada kota.

ā€œIni adalah Gerakan Nasional. Melalui Koperasi Merah Putih, kita ingin memastikan bahwa ekonomi desa tidak hanya tumbuh, tetapi juga adil dan inklusif. Setiap desa harus memiliki koperasi yang dikelola secara profesional dan transparan,ā€ imbuhnya.

Mengapa tambak rumput laut? Karena inilah emas hijau Desa Kupang. Dan selama ini, kekayaan itu justru mengalir ke tangan tengkulak dan perusahaan luar. Melalui koperasi, kekuatan ekonomi itu akan dikembalikan ke tangan warga. Dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat—bukan slogan, tapi strategi.

Yang menarik, koperasi ini tidak hanya akan mengelola hasil panen. Ia akan menjadi ā€œbank desaā€, pusat pelatihan usaha, sekaligus gerbang ekspor komoditas. Artinya, warga bukan lagi buruh tambak, tapi pemilik masa depan.

Baca Juga  Bangkitkan Peradaban Wakaf! Sidoarjo Luncurkan Era Baru Wakaf Produktif & Transparan

Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, menegaskan dukungan penuhnya bahwa Kupang adalah bukti bahwa desa bisa punya ā€˜senjata ekonomi’ sendiri. Ia akan kawal agar koperasi ini bukan sekadar papan nama semata.

ā€œKami akan terus mendampingi koperasi ini, termasuk dalam penyediaan pelatihan teknis dan akses permodalan agar manfaatnya bisa dirasakan seluruh warga,ā€ ujar Mimik.

Pemerintah menyebut koperasi ini sebagai formula baru untuk membongkar kemiskinan desa dari akarnya. Tujuannya tidak main-main: meningkatkan kesejahteraan, memperluas partisipasi masyarakat dalam ekonomi, dan menciptakan desa yang bisa berdikari tanpa subsidi.

Bukan tidak mungkin, desa-desa lain akan berlomba meniru langkah Desa Kupang. Karena hari ini, mereka tak lagi hanya menanam rumput laut. Mereka menanam harapan. Dan menuai masa depan.