Ruang.co.id ā Suasana hangat dan penuh keakraban menyelimuti Gedung Abdul Aziz PWI Jawa Timur saat Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) merayakan hari jadinya yang ke-64. Acara yang digelar pada Jumat, 19 Juli 2025, ini bukan sekadar perayaan biasa, melainkan momentum yang sarat makna bagi seluruh anggota, pengurus, dan tamu undangan, termasuk anggota DPD RI Lia Istifhamah serta Dewan Pakar PWI Jatim Meithiana Indrasari. Kehadiran tokoh-tokoh penting ini menegaskan betapa IKWI PWI Jatim bukan hanya sekadar organisasi, melainkan sebuah keluarga besar yang terus berkomitmen menjaga nilai-nilai kebersamaan di tengah dinamika dunia jurnalistik yang terus berubah.
Ketua IKWI PWI Jatim, Endang Suprapti, dalam sambutannya menyoroti pentingnya adaptasi di tengah disrupsi teknologi yang tak terelakkan. Pesannya jelas: IKWI harus menjadi garda terdepan dalam meningkatkan literasi digital, khususnya bagi istri-istri wartawan yang turut menjadi tulang punggung keluarga. Antusiasme peserta lomba menyanyiāyang sebagian besar adalah ibu-ibuāmenjadi bukti nyata semangat mereka untuk terus terlibat aktif, tak hanya dalam kegiatan sosial tetapi juga dalam menghadapi tantangan zaman. Pemotongan tumpeng oleh pengurus senior pun menjadi simbol perjalanan panjang organisasi ini, sekaligus pengingat akan nilai-nilai kebersamaan yang harus terus dipupuk di tengah dunia jurnalistik yang kerap diwarnai tekanan dan deadline.
Acara ini juga menjadi wadah untuk menyampaikan pesan-pesan penting, terutama peran perempuan dalam mendampingi anak-anak di era media sosial yang semakin kompleks. Endang menegaskan bahwa tujuan pertemuan ini bukan sekadar berkumpul, melainkan membangun imunitas digital bagi keluarga wartawan. Hal ini sejalan dengan program-program unggulan IKWI, seperti forum diskusi bulanan dan pelatihan keamanan siber, yang dirancang untuk mempersiapkan anggota menghadapi tantangan dunia maya. Dengan demikian, IKWI tidak hanya berfokus pada aspek sosial, tetapi juga berperan aktif dalam memperkuat ketahanan keluarga di era digital.

Lia Istifhamah, anggota DPD RI yang juga keponakan Gubernur Khofifah, turut memberikan pidato singkat yang sarat makna. Ia menekankan pentingnya sinergi antara dunia jurnalistik dan pembangunan sosial, menyebut acara semacam ini sebagai “laboratorium hidup” untuk melahirkan generasi wartawan yang berintegritas. Lia juga mengapresiasi inisiatif IKWI dalam melestarikan seni melalui lomba menyanyi, yang ia nilai sebagai bentuk kearifan lokal di tengah gempuran konten digital. Pesan ini mengingatkan semua pihak bahwa di balik kemajuan teknologi, nilai-nilai budaya dan humanisme tetap harus dijaga.
Joko Tetuko, Dewan Kehormatan PWI Jatim, turut memberikan refleksi mendalam tentang visi besar IKWI sebagai penjaga nilai-nilai Pancasila. Ia menegaskan bahwa organisasi ini bukan hanya mencetak wartawan yang terampil secara teknis, tetapi juga yang berkarakter kuat. Ritual tahunan seperti HUT IKWI, menurutnya, adalah ruang inkubasi untuk mentransfer nilai-nilai kebangsaan dari generasi senior kepada junior. Hal ini menunjukkan bahwa IKWI tidak hanya fokus pada aspek profesionalisme, tetapi juga pada pembentukan identitas dan integritas insan pers.
Suasana semakin meriah ketika peserta lomba menyanyi membawakan lagu-lagu lawas tahun 80-an, menghadirkan nuansa nostalgia yang menyentuh. Meithiana Indrasari, Dewan Pakar PWI Jatim yang hadir dalam acara tersebut, menyebut momen ini sebagai cerminan wajah sesungguhnya keluarga wartawan Jawa Timur: penuh semangat, hangat, dan tetap berpegang pada tradisi. Melalui perayaan ini, IKWI PWI Jatim sekali lagi membuktikan bahwa di tengah arus modernisasi, mereka tetap mampu menjaga harmoni antara kemajuan zaman dan keluhuran nilai-nilai kebersamaan.
Dengan demikian, HUT ke-64 IKWI PWI Jawa Timur bukan sekadar seremoni, melainkan refleksi atas perjalanan panjang organisasi ini dalam membangun ketahanan keluarga wartawan, baik secara sosial maupun digital. Acara ini menjadi bukti bahwa IKWI tetap relevan di segala zaman, selalu siap beradaptasi tanpa kehilangan jati dirinya.

