Manchester United Dominan Tapi Kalah dari Wolverhampton Wanderers : Ketajaman manchester United jadi Sorotan

Manchester United harus mengakui Keunggulan Wolverhampton Wanderers. (Dok. Official Manchester United)
Manchester United harus mengakui Keunggulan Wolverhampton Wanderers. (Dok. Official Manchester United)
Ruang Wawan
Ruang Wawan
Print PDF

Ruang.co.id – Laga akhir pekan di Old Trafford berakhir pahit bagi Manchester United. Meski tampil dominan sepanjang pertandingan, Manchester United menelan kekalahan 0-1 dari Wolverhampton Wanderers Karena Kurangnya Ketajaman Manchester United. Gol semata wayang dari Pablo Sarabia di menit ke-77 menjadi pembeda dalam pertandingan yang seharusnya bisa dimenangkan oleh tim tuan rumah.

Ruben Amorim, manajer United, tidak menutupi rasa frustrasinya. Ia menyebut bahwa anak asuhnya tampil lebih baik, menciptakan banyak peluang, namun gagal mencetak gol.

Kurangnya Ketajaman  Manchester United Jadi Masalah Utama

“Kalau kamu nggak cetak gol, kamu nggak akan menang,” tegas Amorim usai pertandingan.

Pernyataan itu seolah merangkum keseluruhan masalah yang dihadapi Manchester United musim ini. Tim asuhan Amorim bukan tidak bisa menciptakan peluang—justru sebaliknya. Tapi buruknya penyelesaian akhir membuat dominasi mereka di lapangan tak berarti apa-apa.

Dalam laga melawan Wolves, United mencatatkan lebih banyak tembakan, lebih unggul dalam penguasaan bola, bahkan menguasai lini tengah. Namun, statistik tidak pernah berbohong—satu peluang efektif dari Wolves cukup untuk merobek gawang dan membawa pulang tiga poin.

Rotasi Pemain, Tapi Masalahnya Tetap Sama

Ruben Amorim melakukan rotasi besar dalam skuad. Ia menurunkan Tyler Fredricson dan Harry Amass sebagai starter. Keduanya tampil cukup solid untuk debutan muda. Namun masalah utama tetap tidak berubah: kurangnya penyelesaian akhir dari para penyerang senior.

“Kami ingin melindungi pemain dari jadwal padat, apalagi habis laga ekstra waktu lawan Lyon,” ujar Amorim. “Tapi kami tetap harus menang. Kami harus punya lebih banyak poin dari ini.”

Menguasai Pertandingan Bukan Jaminan

Amorim menyebut bahwa United “menguasai pertandingan” dan “lebih baik dari lawan”. Tapi sayangnya, dalam sepak bola, yang dihitung adalah gol, bukan penguasaan bola. Kekalahan ini membuat banyak fans bertanya-tanya: apakah Manchester United punya penyerang yang bisa diandalkan saat dibutuhkan?

Baca Juga  Manchester United Bidik Pemain Muda Usai Lolos Dramatis ke Semifinal Liga Europa

Ini bukan pertama kalinya United kalah dalam laga yang mereka kuasai. Hal ini menunjukkan ada masalah struktural dalam penyelesaian akhir—entah itu soal mentalitas, eksekusi, atau kurangnya striker tajam.

Harus Mengasah Ketajaman Manchester United

“Saya sudah sering bilang, kami harus mulai cetak gol,” kata Amorim. “Momen ini mungkin bikin frustrasi, tapi kami harus bisa ambil pelajaran dan siap untuk musim depan.”

Komentarnya menandakan bahwa ini bukan masalah satu-dua pertandingan saja. Manchester United butuh solusi jangka panjang di lini depan. Apakah akan mencari striker baru? Atau mengasah ketajaman pemain yang ada?

Yang pasti, dominasi tanpa gol tak akan membawa klub ke mana-mana.

Harapan di Tengah Kekecewaan

Meski kalah, Amorim tetap memuji dua pemain mudanya. “Mereka tampil luar biasa. Sayangnya mereka tidak bisa merayakan debut dengan kemenangan.”

Pesan itu kuat: bermain di klub sebesar Manchester United datang dengan tekanan besar. Hasil akhir tetap jadi tolok ukur, terlepas dari performa secara keseluruhan.