ruang

Tantangan Mengapa Gen Z Sulit Mendapat Pekerjaan

Generasi Z
Ruang Ilham
Ruang Ilham
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Generasi Z, atau yang sering disebut Gen Z, mencakup mereka yang lahir antara pertengahan tahun 1997 hingga 2012. Sebagai generasi yang tumbuh di era digital, mereka memiliki karakteristik unik yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya. Dikenal sebagai “digital natives”, Gen Z telah terpapar teknologi sejak usia dini, mempengaruhi cara mereka berkomunikasi, belajar, dan dalam dunia kerja.

Gen Z menunjukkan kreativitas dan inovasi yang tinggi, sering kali memanfaatkan media sosial untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan potensi mereka. Mereka juga dikenal memiliki kepedulian yang kuat terhadap isu-isu sosial dan lingkungan, serta kesadaran akan pentingnya kesehatan mental.

Namun, di balik kelebihan tersebut, Gen Z menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam dunia kerja. Persaingan yang ketat, perubahan di pasar kerja akibat digitalisasi, dan dampak pandemi COVID-19 menjadi beberapa faktor yang menyulitkan mereka dalam mendapatkan pekerjaan. Artikel ini akan mengupas lebih dalam karakteristik Gen Z serta alasan-alasan mengapa mereka sering kesulitan mendapatkan pekerjaan di era modern ini.

  1. Kompetisi yang Ketat. Pasar kerja semakin kompetitif dengan banyaknya lulusan baru setiap tahun. Gen Z harus bersaing dengan sesama mereka dan generasi sebelumnya yang memiliki pengalaman lebih banyak.
  2. Kurangnya Pengalaman Kerja. Banyak perusahaan menginginkan kandidat dengan pengalaman kerja. Sebagai generasi yang baru memasuki dunia kerja, Gen Z sering kali kekurangan pengalaman yang dibutuhkan.
  3. Perubahan di Dunia Kerja. Digitalisasi dan otomatisasi mengubah banyak industri. Posisi entry-level yang dulu tersedia sekarang mungkin telah diisi oleh teknologi atau di-outsource ke negara lain.
  4. Pandemi COVID-19. Pandemi telah menyebabkan banyak perusahaan mengurangi perekrutan atau bahkan melakukan PHK. Situasi ini menambah kesulitan bagi Gen Z yang baru lulus dan mencari pekerjaan.
  5. Kesenjangan Keterampilan. Beberapa anggota Gen Z mungkin memiliki kesenjangan dalam keterampilan yang dibutuhkan oleh industri tertentu. Meski sangat mahir dalam teknologi, keterampilan soft skills seperti komunikasi dan manajemen waktu masih perlu ditingkatkan.
  6. Perubahan Ekspektasi Pekerjaan. Gen Z sering mencari pekerjaan yang menawarkan fleksibilitas, keseimbangan kerja-hidup yang baik, dan kesempatan untuk berkembang. Ekspektasi ini kadang tidak sesuai dengan apa yang ditawarkan oleh pasar kerja saat ini.
  7. Ekonomi yang Tidak Stabil. Fluktuasi ekonomi dan ketidakpastian global juga mempengaruhi ketersediaan pekerjaan. Sektor-sektor tertentu mungkin mengalami penurunan yang signifikan, mengurangi peluang kerja.
Baca Juga  Membedakan Seseorang Pemalu dan Mengalami Gangguan Kecemasan

Untuk mengatasi tantangan ini, penting bagi Gen Z untuk terus mengembangkan keterampilan, mendapatkan pengalaman melalui magang atau pekerjaan paruh waktu, dan tetap fleksibel dalam mencari peluang kerja. Mengikuti pelatihan tambahan, kursus online, dan program sertifikasi juga dapat membantu meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja. (R4)