Surabaya, Ruang.co.id – Homo habilis adalah spesies manusia awal yang ditemukan pertama kali di Afrika Timur, terutama di Kenya dan Tanzania. Fosil ini diperkirakan hidup sekitar 2,4 hingga 1,4 juta tahun yang lalu.
Pertama kali ditemukan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Louis Leakey pada tahun 1960. Penemuan fosil ini sangat penting karena menunjukkan penggunaan alat batu yang menandai awal perkembangan budaya manusia.
Homo habilis memiliki ciri-ciri fisik seperti otak yang lebih besar dibandingkan dengan spesies sebelumnya, seperti Australopithecus, dengan kapasitas otak sekitar 510 hingga 600 cm³.
Mereka juga memiliki postur tubuh yang agak tegak dan lebih mirip dengan manusia modern dibandingkan dengan nenek moyang mereka. Namun, mereka masih memiliki fitur tubuh yang menyerupai primata, termasuk tangan yang sangat terampil dalam memegang dan menggunakan alat.
Homo habilis merupakan spesies pertama yang terkenal menggunakan alat batu yang dibuat dengan tujuan tertentu. Hal ini yang memengaruhi perkembangan teknologi manusia di masa depan. Penggunaan alat ini membantu Homo habilis dalam berburu, memotong makanan, dan mengatasi tantangan lingkungan mereka, yang akhirnya memungkinkan mereka bertahan hidup dan berkembang biak.
Penemuan Homo habilis membuka jalan bagi pemahaman yang lebih dalam tentang perkembangan awal manusia. Fosil ini membantu para ilmuwan mempelajari bagaimana kemampuan menggunakan alat mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
Selain itu juga bagaimana hal tersebut berkembang menjadi alat yang lebih kompleks dalam spesies manusia yang lebih baru seperti Homo erectus dan Homo sapiens.