ruang

Mengenali Hoarding Disorder, Gangguan Suka Menimbun Barang

Hoarding Disorder
Sumber: Ilustrasi
Ruang Ilham
Ruang Ilham
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Belakangan ini ramai sekali berita tentang beberapa orang yang digrebek tempat tinggal atau kost yang ternyata di dalamnya banyak menimbun sampah sehingga mengganggu penghuni lainnya. Ketahuan bahwa pemilik mengidap gangguan hoarding disorder.

Apakah Hoarding Disorder?

Hoarding disorder atau gangguan menimbun adalah kondisi mental di mana seseorang mengalami kesulitan ekstrem untuk membuang atau melepaskan barang-barang mereka, terlepas dari nilai sebenarnya barang tersebut. Orang dengan hoarding disorder cenderung menyimpan sejumlah besar barang yang menyebabkan lingkungan hidup mereka menjadi penuh sesak dan tidak teratur.

Ciri-ciri Hoarding Disorder

Pengidap hoarding disorder ini dapat kita kenali perlahan dengan melihat keseharian yang biasa mereka lakukan. Penderita mungkin tidak melakukan secara frontal, namun secara bertahap yang akhirnya jadi menumpuk. Secara umum, berikut beberapa yang bisa dikenali:

1.  Kesulitan melepas barang. Individu merasa sulit untuk membuang barang-barang, meskipun barang-barang tersebut tidak memiliki nilai atau fungsi yang jelas.

2. Penimbunan berlebihan. Mengumpulkan barang-barang dalam jumlah besar sehingga ruangan menjadi tidak dapat digunakan untuk tujuan aslinya.

3. Kekacauan yang parah. Ruang hidup menjadi sangat berantakan sehingga sulit untuk bergerak atau menggunakan ruangan tersebut.

4. Kecemasan atau ketidaknyamanan. Merasa sangat cemas atau tidak nyaman dengan gagasan membuang barang-barang.

Penyebab dan Faktor Risiko

Hoarding disorder dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetika, pengalaman hidup traumatis, atau masalah kesehatan mental lainnya seperti kecemasan dan depresi. Faktor risiko lain termasuk:

  • Riwayat keluarga- Ada anggota keluarga dengan hoarding disorder.
  • Kejadian traumatis – Pengalaman kehilangan atau trauma emosional.
  • Masalah psikologis -Gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

Dampak Hoarding Disorder

Penderita gangguan hoarding disorder pasti akan mengalami kesulitan-kesulitan dalam hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut dampak yang dialami oleh penderita jika tidak segera ditangani secara khusus.

  • Kesehatan fisik – Risiko jatuh, kebakaran, atau penyakit akibat lingkungan yang tidak bersih.
  • Kesehatan mental – Tingkat stres dan kecemasan yang tinggi, perasaan malu atau isolasi.
  • Hubungan sosial – Ketegangan dengan keluarga atau teman karena kekacauan dan perilaku menimbun.
Baca Juga  Siapa Sangka Khasiat Buah Delima Membantu Menghambat Pertumbuhan Kanker

Pengobatan

Hal yang perlu diperhatikan oleh penderita atau masyarakat sekitar jika berhubungan dengan gangguan ini yaitu segera melakukan pengobatan untuk ditangani secara khusus baik terapi ataupun lainnya.

  • Terapi perilaku kognitif (CBT) – Membantu individu mengubah pola pikir dan perilaku mereka terhadap barang-barang.
  • Obat-obatan – Dalam beberapa kasus, obat antidepresan atau anti-kecemasan dapat diresepkan.
  • Dukungan Keluarga – Keluarga dan teman dapat membantu dengan memberikan dukungan emosional dan praktis.

Jangan pernah menganggap remeh hoarding disorder. Gangguan ini sangat serius sehingga memerlukan penanganan yang tepat untuk mencegah dampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental. Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami gejala hoarding disorder, sangat penting untuk mencari bantuan profesional. (R4)