Menurut Penelitian, Orang Pelupa Ternyata Lebih Cerdas: Benarkah?

Orang pelupa merupakan lebih cerdas
Ilustrasi (pexels)
Ruang Ilham
Ruang Ilham
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Selama ini, kita cenderung menganggap bahwa orang yang sering lupa memiliki daya ingat yang lemah. Namun, penelitian dari Universitas Toronto menunjukkan bahwa orang pelupa melupakan informasi tertentu justru dapat menjadi tanda otak yang sehat dan cerdas.

Menurut para peneliti, otak secara aktif membuang detail yang tidak relevan untuk memfokuskan pada informasi yang benar-benar penting. Hal ini membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.

Hippocampus, bagian otak yang berperan dalam pembentukan memori, terus menghasilkan sel-sel baru. Proses ini dapat menyebabkan tergantikannya ingatan lama dengan yang baru. Meskipun terdengar negatif, mekanisme ini sebenarnya membantu otak menyesuaikan diri dengan informasi terkini dan relevan. Hal ini juga memungkinkan individu untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan situasi.

Lupa sebagai Strategi Adaptif Otak

Melupakan detail yang tidak penting memungkinkan otak untuk lebih efisien dalam menyimpan informasi yang benar-benar dibutuhkan. Hal ini membantu individu dalam membuat keputusan yang lebih tepat dengan berfokus pada data yang relevan, tanpa terganggu oleh informasi usang atau tidak signifikan. Dengan demikian, sifat pelupa dapat dianggap sebagai mekanisme adaptif yang meningkatkan efisiensi kognitif.

Meskipun melupakan beberapa hal adalah normal dan bahkan bermanfaat, penting untuk membedakan antara lupa yang wajar dan masalah memori yang serius. Jika seseorang sering lupa informasi penting atau mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari akibat lupa, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut.

Jadi, jika kamu sering lupa di mana meletakkan kunci atau lupa nama seseorang, jangan khawatir. Itu mungkin saja tanda bahwa otakmu sedang bekerja dengan efisien, memprioritaskan informasi yang lebih penting untuk membantu kamu beradaptasi dan membuat keputusan yang lebih baik. Namun, tetap perhatikan kesehatan otak dan konsultasikan dengan ahli jika merasa lupa sudah mengganggu kualitas hidupmu.

Baca Juga  Unusa Raih Klaster Mandiri: Bukti Nyata Peningkatan Tridarma Perguruan Tinggi