Ruang.co.id – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Jawa Timur bersiap menyambut Pekan Literasi 2025 dengan sejumlah agenda menarik. Acara yang akan digelar selama tiga hari ini tidak hanya menampilkan pameran literasi dan bazar buku, tetapi juga meluncurkan Galeri Majapahit dan Walilimo. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dijadwalkan hadir untuk meresmikan galeri tersebut, menandai komitmen pemerintah dalam membangun budaya literasi di wilayahnya. Senin, (19/5/2025).
Kepala Disperpusip Jatim, Ir. Tiat S. Suwardi, M.Si., menjelaskan bahwa kehadiran Galeri Majapahit menjadi pembeda utama Pekan Literasi tahun ini. “Kami ingin galeri ini menjadi ruang interaktif yang tidak hanya menyajikan sejarah, tetapi juga menginspirasi pengunjung untuk mencintai literasi,” ujarnya. Galeri tersebut dirancang untuk menjadi pusat edukasi tentang warisan budaya Jawa Timur, khususnya era Majapahit, dengan penyajian yang modern dan menarik.
Selain galeri baru, Disperpusip juga memperkenalkan sejumlah transformasi layanan perpustakaan. Ruang dongeng, pojok tematik, dan ruang baca berfasilitas khusus disiapkan untuk memenuhi kebutuhan beragam pengunjung. “Kami berharap ibu Gubernur berkenan meresmikan galeri ini, karena ini adalah langkah besar untuk literasi Jatim,” tambah Tiat.
Pekan Literasi 2025 mengusung tema “Membangun Peradaban Merajut Masa Depan Melalui Literasi”. Tema ini sejalan dengan visi Jawa Timur sebagai pusat literasi nasional. Acara ini sekaligus menjadi bagian dari Program 99 Hari Gubernur Jatim dan peringatan Hari Kebangkitan Nasional serta Hari Buku Nasional.
Tiat menekankan bahwa peningkatan minat baca tidak bisa lepas dari penyediaan akses yang memadai. “Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Jatim sudah mencapai 78,60, tapi kami masih perlu meningkatkan ketersediaan koleksi dan kunjungan perpustakaan,” jelasnya. Data tersebut menunjukkan progres positif dibanding tahun 2023 yang hanya 75,18.
Pengunjung Pekan Literasi 2025 bisa menikmati berbagai aktivitas menarik. Pameran naskah kuno dan arsip sejarah menjadi salah satu daya tarik utama, menyajikan kekayaan intelektual Jawa Timur dari masa ke masa. Bazar buku yang menghadirkan penerbit ternama seperti Gramedia, Erlangga, dan Mizan juga disiapkan untuk memenuhi kebutuhan literasi masyarakat.
Diskusi pengembangan literasi dan pertunjukan seni budaya turut memeriahkan acara. Tidak ketinggalan, Disperpusip akan memberikan penghargaan kepada pihak-pihak yang berjasa dalam pengembangan perpustakaan dan kearsipan, termasuk Nugra Jasa Dharma Pustaloka untuk tingkat provinsi.
Berdasarkan kajian Perpustakaan Nasional, Tingkat Gemar Membaca (TGM) masyarakat Jatim mengalami peningkatan signifikan dari 69,78 di tahun 2023 menjadi 77,15 di tahun 2024. Namun, Tiat menyadari masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. “Kami perlu terus mendorong partisipasi masyarakat. Pekan Literasi ini adalah salah satu cara untuk memperkenalkan bahwa literasi itu menyenangkan,” paparnya.
Pekan Literasi Jatim 2025 terbuka untuk umum secara gratis. Disperpusip berharap acara ini bisa menjadi momentum untuk memperkuat posisi Jawa Timur sebagai pusat literasi. “Kami mengundang seluruh masyarakat untuk datang, melihat langsung kekayaan literasi kita, dan tentu saja membawa pulang buku-buku menarik dari bazar,” ajak Tiat.
Acara yang akan berlangsung pada 21-23 Mei 2025 di Kantor Disperpusip Jatim, Surabaya ini tidak hanya menyasar pecinta buku, tetapi juga pelajar, akademisi, dan masyarakat umum yang ingin mengetahui lebih dalam tentang warisan budaya Jawa Timur.
Pekan Literasi Jatim 2025 bukan sekadar acara biasa, melainkan bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam membangun masyarakat literat. Dengan menghadirkan galeri modern, pameran bernilai sejarah, dan ragam kegiatan menarik, acara ini layak menjadi agenda wajib bagi masyarakat Jawa Timur yang peduli pada perkembangan literasi.

