Surabaya, Ruang.co.id – Seorang pemancing ditemukan meninggal dunia (MD) setelah perahu yang ditumpanginya diduga karam di perairan dekat Dermaga Mangrove, Gunung Anyar, Surabaya. Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu malam (tanggal kejadian), diduga akibat angin kencang yang mengakibatkan perahu korban tenggelam. Cuaca buruk yang melanda kawasan laut saat itu menjadi faktor utama karamnya perahu.
Petugas BPBD Surabaya langsung mengevakuasi jenazah korban yang berinisial EB, warga Tenggilis Mejoyo, Surabaya. Pria berusia 34 tahun ini ditemukan tidak jauh dari lokasi dermaga setelah sempat terombang-ambing di laut. Jenazah korban kemudian dibawa ke kamar jenazah RSUD Dr. Soetomo untuk proses lebih lanjut.
Menurut saksi mata, Hariono, yang juga merupakan penumpang perahu, insiden ini bermula ketika EB bersama dua rekannya sedang memancing di laut menggunakan perahu kecil. Di tengah perjalanan, perahu mereka dihantam angin kencang yang membuat perahu terombang-ambing dan akhirnya tenggelam karena kemasukan air. Pada pagi harinya, sebuah perahu lain yang sedang melintas menemukan korban bersama temannya.
Salah satu teman korban berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup, namun EB ditemukan tak sadarkan diri dan dinyatakan meninggal dunia setelah lama terombang-ambing di laut. Petugas BPBD bersama petugas Dinas Sosial Surabaya melakukan evakuasi jenazah menggunakan ambulans menuju RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Petugas BPBD Surabaya bergerak cepat setelah mendapat laporan dari warga sekitar. Dengan menggunakan perahu, petugas berhasil mengevakuasi jenazah EB melalui Dermaga Mangrove Gunung Anyar. Proses evakuasi berjalan lancar dan selanjutnya jenazah dibawa menggunakan ambulans milik Dinas Sosial.
Peristiwa ini mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi cuaca buruk, terutama bagi masyarakat yang sering beraktivitas di perairan.