Surabaya, Ruang.co.id – Menanggapi Pelaksanaan Pilkada serentak 2024 di Jawa Timur, 27 november lalu ketua komisi A DPRD Jawa Timur, Dedy Irwansyah menyatakan secara keseluruhan berlangsung sukses. Meskipun ada kejadian kecil seperti di Sampang, namun hal itu tidak mengganggu jalannya Pilkada yang berlangsung kondusif dan aman. Namun demikian pihaknya masih mempertanyakan partisipasi masyarakat yang menurun dalam mengikuti Pilkada.
” Kita harus bersyukur karena Pilkada bisa berlangsung dengan kondisif dan aman. Dan semoga semua bisa berjalan lancar sampai dilantiknya Paslon menjadi pimpinan daerah yang terpilih,” ujar Deddy saat dijumpai di ruang kerjanya, rabu, (4/12)
Mewakili komisi A DPRD Jatim yang membidangi hukum dan pemerintahan, Dedy juga memgucapkan terima kasih kepada semuz penyelenggara Pilkada Dari KPU hingga petugas dibawahnya mulai komisioner, petugas kesetariatan KPU hingga petugas PPS yang berada di garda depan yang bertugas di TPS-TPS serta Bawaslu. Selain itu, Dedy juga mengapresiasi kerja aparat khususnya TNI Polri yang sangat berperan serta ikut menjaga kondusifitas Jawa Timur selama pelaksanaan Pilkada sejak tahapan awal hingga pada pelantikan nanti.
“Kita harapkan keadaan kondusif ini bisa terus terjaga. Walaupun hingga saat ini masih ada pemungutan suara ulang (PSU) di bebetapa tempat, namun demikian tidak menjadikan masalah karena jumlah TPS yang melangsungkan PSU jumlahnya kurang dari satu persen jumlah TPS yang sudah disahkan hasilnya,” tandasnya.
Dengan demikisn sudah saatnya semua kembali memgikuti proses sisa pelaksanaan Pilkada Jatim ini dengan tenang dan kembali bersatu. Jika sebelumnya ada perbedaan, sudah daatnya kembali bersatu. Karena peebedaan saat pilkada merupakan bagian dari pengayaan demokrasi. Sehingga masyarakat harus kembali ke kultur masyarakat kita yang penuh rasa lekeluargaan dan cinta damai.
Namun demikian, Dedy tetap menyoroti trend turunnya angka partisipasi masyarakat dalam Pilkada ini. Harus dicari sebabnya.
” Trend angka partisipasi masyarakat di Pilkada yang semakin menurun inilah yang harus dideteksi realnya. Apakah karena faktor sosialisasi yang lirang. Apa masyarakat capek setelah mengikuti Pemilu dan Pilpres sebelumnya
Atau karena faktor Paslon yang maju di Pilkada mirang menarik, ini yang harus dicari penyebabnya,” tukas Dedy lagi.
Sementar itu, hingga saat ini rekapitulasi KPU untuk Pilgub masih berlangsung. Dihubungi via telphone, komisioner KPU Jatim bidang penyelenggaraan, Choirul Umam mengatakan hingga saat ini laporan KPU daerah yang sudah masuk ke datanya sudah ada 21 kota/ kabupaten yang sudahe nyelesaikan rekapnya. Sedangkan untuk rekapitulasi berjenjang nanti, KPU Jatim akan melakukan perhitingan suara manualnya tanggal (8/12 )nanti.