Ruang.co.id – Pekan Olahraga dan Seni Madrasah Ibtidaiyah (PORSENI MI) 2025 telah resmi dibuka oleh Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kota Surabaya. Ajang ini bukan sekadar kompetisi biasa, melainkan wadah strategis untuk mengasah potensi siswa madrasah dalam bidang olahraga dan seni. Dengan mengusung tema “Sportif, Kompetitif, Sehat, dan Berbakat Menuju Madrasah Maju, Bermutu, dan Mendunia”, PORSENI MI 2025 menjadi gerbang awal bagi peserta untuk menapaki jenjang prestasi yang lebih tinggi. Sebanyak 34 madrasah dan 440 siswa terbaik hasil seleksi kecamatan siap unjuk gigi.
Kategori seni dalam PORSENI MI 2025 menitikberatkan pada pengembangan kreativitas dan kecakapan berbahasa. Lomba puisi menjadi ajang berekspresi, sementara pidato dalam tiga bahasa (Indonesia, Arab, dan Inggris) menguji kemampuan komunikasi siswa. Tak ketinggalan, Pil Jadid atau hafalan Al-Qur’an menjadi bukti komitmen madrasah dalam mencetak generasi religius berprestasi.
Di sisi kategori olahraga, semangat kompetitif terlihat dalam cabang atletik seperti lari, lompat jauh, dan tolak peluru. Tenis meja dan bulu tangkis menjadi ajang ketangkasan, sementara silat menonjolkan seni bela diri khas Indonesia. Bola voli dan catur turut menyemarakkan kompetisi, menunjukkan bahwa PORSENI MI2025 benar-benar menyajikan ragam bakat yang lengkap.
Tiga lokasi utama dipilih untuk menyelenggarakan PORSENI MI 2025. Yayasan Al-Fitroh menjadi pusat lomba seni dan beberapa cabang olahraga. KONI Surabaya, dengan fasilitas standar nasional, dipilih untuk cabang atletik. Sementara MIN 1 Surabaya menjadi tempat pertandingan tenis meja, voli, dan catur. Pemilihan lokasi ini tidak sembarangan, melainkan untuk memastikan peserta bisa tampil maksimal.
Dr. Muhammad Muslim, S.Ag., M.Sy., Kemenag Kota Surabaya, menegaskan bahwa PORSENI MI2025 adalah tahap krusial dalam menyiapkan kontingen terbaik. “Target kami adalah tentunya yang terbaik di PORSENI ini, dan bisa berprestasi di tingkat Provinsi Jawa Timur yang akan digelar di Jember Juli mendatang,” tegasnya. Ia juga menekankan pentingnya netralitas juri agar bakat terbaik benar-benar terpilih.
Kusdi, S.Pd., M.Pd., Ketua Panitia sekaligus Kepala MIN Surabaya, menambahkan bahwa ajang ini adalah bentuk nyata pembinaan siswa madrasah. “Kami ingin siswa tidak hanya unggul akademik, tapi juga berprestasi di bidang non-akademik,” ujarnya.
PORSENI MI 2025 lebih dari sekadar lomba biasa. Ajang ini dirancang untuk memupuk sportivitas, mengasah bakat terpendam, dan mempererat silaturahmi antar madrasah. Bagi siswa, ini adalah kesempatan emas untuk mengukur kemampuan sekaligus membangun kepercayaan diri. Bagi madrasah, ini adalah momen untuk menunjukkan kualitas pendidikan holistik yang ditawarkan.
Dengan semangat “Madrasah Mendunia”, PORSENI MI 2025 tidak hanya berorientasi pada kemenangan, tapi juga pada pembangunan karakter siswa. Setiap peserta diajarkan untuk berkompetisi secara sehat, menghargai perbedaan, dan terus berinovasi. Inilah yang membuat ajang ini begitu istimewa.
PORSENI MI 2025 adalah bukti bahwa madrasah tidak kalah kompetitif dibanding sekolah umum. Dengan dukungan penuh dari KKMI Surabaya dan Kemenag, ajang ini siap mencetak bibit-bibit unggul yang akan mengharumkan nama Surabaya di kancah nasional bahkan internasional.