Rumah Kompos Rungkut Kidul, Inovasi Surabaya Hijau Menuju Kota Tahan Iklim Terbebas Sampah

Rumah Kompos Rungkut
Rumah Kompos Rungkut Kidul jadi simbol inovasi warga Surabaya dalam mengelola sampah mandiri dan wujudkan Surabaya hijau terbebas sampah. Foto: Istimewa
Ruang Nurudin
Ruang Nurudin
Print PDF

Ruang.co.id – Di tengah krisis lingkungan yang kian mendesak, Surabaya menyalakan harapan baru dari sudut RW 09 Rungkut Kidul. Sebuah rumah kompos berdiri bukan hanya sebagai tempat daur ulang sampah, tetapi sebagai ikon kebangkitan semangat gotong royong dan inovasi masyarakat dalam menghadapi darurat sampah. Minggu, (25/5/2025).

Langkah ini merupakan bagian dari inisiatif Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang dipimpin Wali Kota Eri Cahyadi, untuk mendorong pengolahan sampah mandiri di lingkungan perkampungan. Tujuannya jelas, mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, yang setiap hari menampung hingga 1.800 ton sampah.

ā€œRumah kompos ini tidak sekadar tempat olah sampah, daun, dan rumput. Ia menjadi simbol semangat partisipatif warga dalam menjawab tantangan pengelolaan sampah,ā€ tegas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Dedik Irianto, saat meresmikan rumah kompos tersebut, Sabtu (24/5/2025), mewakili sambutan Wali Kota Eri Cahyadi.

Rumah Kompos Rungkut Kidul bukan rumah biasa. Dibangun berbasis energi terbarukan, rumah ini dilengkapi panel surya dan alat pengukur karbon udara daring. Inovasi ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah bisa selaras dengan teknologi ramah lingkungan dan pemberdayaan warga.

Pemkot Surabaya sendiri telah mengembangkan 600 bank sampah dan 27 rumah kompos resmi. Namun, seperti yang ditekankan Dedik, solusi keberlanjutan tidak bisa hanya bersandar pada pemerintah. Sinergi antara warga, lembaga sosial, dan institusi pendidikan seperti yang terjadi di Rungkut Kidul, bersama Yayasan Bumi Bhakti Foundation, Yayasan Dana Paramita Majapahit, dan Politeknik Negeri Madura, menjadi kunci sukses pengelolaan lingkungan.

ā€œDengan semangat transparansi dan kebersamaan, inisiatif ini layak jadi model nasional. Ini bukan hanya soal sampah, tapi tentang masa depan hijau Surabaya,ā€ ujar Dedik.

Baca Juga  Jadwal Tayang Film Pengantin Setan di Bioskop Surabaya Hari Ini

Lebih dari sekadar mengurangi volume sampah, rumah kompos ini membuka peluang ekonomi baru. Pembuatan pupuk organik dan urban farming menjadi solusi nyata yang bisa meningkatkan kesejahteraan warga sekitar.

Sementara, Wali Kota Eri Cahyadi berharap, model ini dapat direplikasi di wilayah lain. ā€œSaya ingin rumah kompos ini tidak hanya kurangi sampah, tapi juga ciptakan nilai ekonomi dan dukung Surabaya sebagai Kota Hijau dan tahan iklim,ā€ ucapnya.

Rumah Kompos Rungkut Kidul bukan hanya solusi hari ini, tetapi visi untuk hari esok, tempat di mana lingkungan, teknologi, dan solidaritas masyarakat berpadu membangun masa depan yang lestari.