Doa dan Usaha Tak Henti untuk Santri di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny

Evakuasi santri Ponpes Al Khoziny
Tim SAR terus berjuang menyelamatkan puluhan santri yang diduga masih hidup tertimbun reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. Foto: Istimewa
Ruang Nurudin
Ruang Nurudin
Print PDF

Sidoarjo Ruang.co.id – Pihak pengasuh Ponpes Al Khoziny Desa Siwalanpanji, Kec. Buduran, Sidoarjo, menyampaikan, ada 140 santri yang mengikuti aktivitas Shalat Ashar berjamaah di lantai dasar, saat bersamaan bangunan gedung 3 lantai dan proses pengerjaan lantai 4, mengalami ambruk.

Yang mengejutkan sekaligus membahagiakan, ada sejumlah santri yang tersisa dari 140 santri, yang masih bertahan hidup hampir seharian tertimbun puing – puing reruntuhan beton bangunan.

Ini diungkapkan oleh Nanang Sigit, Kepala SAR Kelas A Surabaya, yang turut mengevakuasi bersama timnya dan terlibat dalam tim gabungan evakuasi.

“Pagi tadi, kami sempat berhasil melakukan komunikasi dengan salah satu santri yang terjebak di dalam reruntuhan. Bukti itu, menjadi harapan besar beberapa korban masih dalam kondisi hidup dibawah reruntuhan bangunan,” ungkapnya kepada wartawan, pada Selasa (30/9/2025).

Ia menceritakan, korban yang sempat diajak berbicara itu langsung diberi suplai oksigen, makanan, dan minuman, untuk menjaga kondisi hingga sampai berhasil dievakuasi.

Tim SAR Surabaya memperkirakan, dari 140 santri ada 38 santri yang masih terjebak di bawah reruntuhan gedung Musalah dan asrama putra Ponpes Al Khoziny.

Baca Juga  Bangunan Pesantren Al Khoziny Ambruk, Puluhan Santri Terluka

Sedangkan yang terevakuasi, sudah ada 102 santri. “Kami (Tim SAR Surabaya) juga mendeteksi ada tujuh korban yang terindikasi masih selamat. Kami pun terus berupaya memberikan suplai oksigen. Memang hitungan keseluruhan kami tidak bisa memastikan. Jumlah itu kalau tidak salah sekitar itu,” ujar Nanang lagi.

Dari 102 santri yang terdata sudah dievakuasi, sebanyak 91 santri melakukan evakuasi mandiri, tepat beberapa saat sesudah kejadian ambruknya bangunan itu.

Sebanyak 11 santri lainnya dari 102 santri yang dievakuasi Tim SAR gabungan, sejak proses evakuasi Senin kemarin petang hingga hari ini.

Hingga saat ini tim SAR bersama tim evakuasi gabungan, terus berjibaku untuk menyelamatkan puluhan santri tersisa, yang diduga masih terjebak reruntuhan bangunan itu.

Untuk memperlancar proses evakuasi dan pencarian korban, area di sekitar Musalah yang ambruk diperluas dan disterilkan dari kerumunan warga.

Dilematis, Lambannya Evakuasi Manual Sisa Korban Santri

Sejak hari pertama peristiwa ambruknya bangunan gedung Musalah dan asrama putra Ponpes Al Khoziny, dilakukan evakuasi dengan peralatan manual dari tim gabungan evakuasi.

Sedangkan dua alat berat berskala kecil yang telah disiagakan, masih menunggu instruksi atau perintah dari pucuk pimpinan penanggungjawab dan pengendali evakuasi di lapangan.

Lantaran keadaan reruntuhan bangunan yang ada, kondisinya masih sangat labil dan sangat rentan pergerakan material bangunan runtuh. Bahkan berpeluang risiko masih tinggi pada puing bangunan, untuk terjadi runtuh kembali.

Baca Juga  Duka Reruntuhan Al Khoziny, PKB Sidoarjo Galang Bantuan untuk Korban

Meski demikian, proses evakuasi manual korban runtuhnya bangunan Musalah Ponpes Al-Khozini masih terus dilakukan.

Seluruh SDM dikerahkan, untuk mempercepat evakuasi para santri yang masih terjebak reruntuhan sejak Senin sore kemarin itu.

BPBD Provinsi Jawa Timur bersama BPBD Sidoarjo, dan seluruh relawan tidak henti – hentinya bekerja.

“Kita tidak henti-hentinya mengerahkan tenaga, dari BPBD propinsi Jawa Timur dan kabupaten terus bahu mengevakuasi korban,” ujar Bupati Subandi, yang kembali datang di lokasi didampingi Kapolresta Sidoarjo, Selasa pagi (30/9/2025).

Ia berharap evakuasi dapat dilakukan secepatnya, agar para korban segera mendapatkan penanganan rumah sakit.

Dukungan medis dari berbagai instansi juga masih terus berlangsung. Begitu juga logistik makanan, juga terus disalurkannya. Dapur umum yang telah dibuka, setidaknya menyediakan 1.500 porsi makanan.

“Terkait biaya pengobatan, keluarga korban tidak perlu kuatir, nanti dicover bersama, jika dirawat dirumah sakit swasta akan dicover provinsi, jika dirawat di rumah sakit kabupaten akan dicover Pemkab Sidoarjo,” imbuh Subandi.

Baca Juga  Jerit Nestapa Puluhan Santri Dibalik Evakuasi Tragedi Bangunan Musala dan Asrama Ponpes Al Khoziny Runtuh

Sementara di lokasi kejadian, suasana haru masih menyelimuti posko darurat yang didirikan di Asrama Putri Kampus 2 Al Khoziny.

Para orang tua, wali santri dan kerabatnya, terus gelisah pilu menunggu dengan cemas kabar terbaik anak-anak mereka.

Posko itu juga dilengkapi dapur umum dan layanan kesehatan untuk keluarga korban maupun tim gabungan evakuasi beserta relawan.