Sidoarjo, Ruang.co.id – Pasangan Calon (Paslon) Bupati Wakil Bupati Sidoarjo nomor urut 1 Subandi-Mimik (BAIK), telah menyiapkan grand desain master plan penanggulangan air Rob (Banjir Rob) yang berdampak menenggelamkan sebagian besar lahan pertanian tambak dan nelayan di wilayah pesisir timur di Kec. Sedati, Sidoarjo.
Paslon nomor 1 BAIK punya cara jitu untuk menata kembali pesisir timur dan pertanian tambak yang terdampak banjir Rob beberapa waktu lalu, sekaligus untuk mengantisipasi datangnya kembali air Rob.
Yaitu pihaknya menyiapkan dengan membangun tanggul yang kokoh untuk menahan gelombang laut Rob, dan memperbaiki kembali hamparan petak tambak petani yang tenggelam, agar dapat difungsikan kembali untuk mengais penghasilan.
Ini disampaikan. Paslon Subandi-Mimik, dihadapan perwakilan sekitar 200 ketua atau kelompok tani tambak dan nelayan yang mewakili 2.000 lebih petani tambak dan nelayan di Kec. Sedati, Sidoarjo, di acara Cangkruan dan Dialog bersama Paslon nomor urut 1 Subandi-Mimik terkait “Permasalahan Nelayan dan Petambak Ikan” di kafe Kalitekong, Desa Tambak Cemandi, Kamis pagi (14/11).
“Kita punya grand disain untuk menyelesaikan air Rob, tentunya dengan kajian analisis dari OPD-nya. Kita siapkan Bego (Escavator) dan alat berat yang mendukung lainnya membangun tanggul yang kokoh dan memperbaiki tambak – tambak rusak tergerus air Rob. Bego kita siagakan untuk terus bekerja di pesisir pantai sampai aman dari Rob,” ujar Cabup Subandi.
Untuk pembenahan aliran sungai dan pesisir pantai timur Sedati yang bersih terbebas dari sampah dan limbah, Subandi-Mimik juga memaksimalkan peran Ketua RT/RW (Rukun Tetangga/ Rukun Warga) untuk bersih – bersih sampah dan menjaga kebersihan lingkungannya, yang anggarannya dapat diambilkan dari bantuan dana desa.
“Nantinya dengan bantuan Dana Desa’ 500 juta program Suband-Mimik, salah satunya bisa digunakan untuk pembenahan dan perawatan sungai, pembenahan lahan tambak petani, yang tanggungjawab pekerjaannya langsung ditangani oleh kepala desa berkoordinasi dengan OPD terkait,” imbuhnya.
Hasil panen ikan pertanian tambak di Kec. Sedati, sebelum terdampak Rob, memang sudah dikenal masyarakat luas, terutama hasil panen Bandeng dikenal berkualitas terbaik dan dengan rasa gurih daging Bandengnya. Lahan pertanian tambak ini produktivitas hasil panennya dikonsumsi hingga ekspor ke manca negara.
Terhadap petani tambak yang lahannya terdampak Rob, Subandi-Mimik akan membebaskan sementara atas kewajiban membayar pajak, hingga lahan – lahan tambak sudah dibenahi dan kembali dapat difungsikan lagi.
Pihaknya juga menyiapkan penambahan BPJS Ketenagakerjaan untuk petani tambak dan nelayan yang sebelumnya sudah berjalan 80% di tahun sebelumnya hingga 100%, yang biayanya ditanggung oleh pemerintah daerah hingga keadaan petani tambak kembali pulih beraktivitas normal. Subandi-Mimik juga memberikan bantuan program BPJS Gratis bagi warga Kec. Sedati dari klasifikasi Pratama hingga menjadi Utama.
Program Subandi-Mimik juga memberikan bantuan beasiswa bagi anak sekolah di Kec. Sedati terutama terhadap anak petani dan buruh tambak serta nelayan yang tidak punya orang tua, agar dapat melanjutkan sekolah hingga tuntas.
Master plan untuk menjadikan Sidoarjo Smart City, program kerja Subandi-Mimik memperbaiki juga infrastruktur jalan yang rusak supaya menjadi baik di Kec. Sedati, termasuk di kawasan tambak dan pesisir pantai timur, supaya nantinya terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya.
Bahkan Subandi-Mimik akan mengembangkan lebih serius lagi kawasan tambak dan pesisir pantai timur Sedati sebagai destinasi wisata bukan hanya wisata kolam pancing, yang dikaji lebih jauh lagi oleh OPD terkait. Agar nantinya dapat menarik wisatawan dan menumbuhkan aktivitas UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) warga Kec. Sedati.
Atas kepedulian bantuan Subandi-Mimik yang banyak dirasakan oleh warga Kec. Sedati, pihaknya optimis dapat memenangkan suara pemilih hingga 80% di Pilkada Sidoarjo.
Diketahui, lahan pertanian tambak yang ada di 6 desa, yakni Desa Banjar Kemuning, Kalanganyar, Cemandi, Gisik Cemandi, Tambak Cemandi dan Desa Segoro Tambak, sebagian besar mengalami kerusakan dan digenangi air akibat gelombang air Rob beberapa waktu lalu.
Akibat itu, petani tambak mengalami kerugian yang lahan tambaknya rusak dengan kemerosotan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. (DIN)