Ruang.co.id – Teka-Teki Manajemen Persebaya Surabaya, resmi memberikan kesempatan terakhir kepada pelatih Paul Munster untuk membuktikan kemampuannya. Kesempatan ini akan diuji pada pertandingan krusial melawan Persib Bandung, setelah evaluasi dua pertandingan terakhir melawan PSBS Biak dan Dewa United yang dinilai kurang memuaskan.
Direktur Operasional Persebaya, Candra Wahyudi, menegaskan bahwa target utama adalah kemenangan. “Ini kesempatan terakhir, targetnya adalah menang. Jika tidak, ini akan menjadi pertandingan terakhir Coach Munster,” ujarnya di Surabaya, Minggu (23/2/2025).
Meski berada di bawah tekanan, Paul Munster tetap menunjukkan sikap profesional. Pelatih asal Irlandia Utara ini mengaku fokus menyiapkan tim sebaik mungkin untuk menghadapi Persib Bandung.
“Saya fokus pada Persib. Itu fokus saya, jadi saya fokus pada tim, untuk menyiapkan yang terbaik agar dapat menang. Semoga kami bisa mengembalikannya (kemenangan). Kemudian kami bisa terus menang lagi,” ujar Munster usai latihan di Lapangan THOR Surabaya.
Munster juga telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap performa tim dalam dua pertandingan terakhir. “Saya telah melakukan penilaian permainan terakhir. Tapi untuk permainan besok, seperti yang saya katakan, kami berada di rumah. Jika bermain di rumah, harus berusaha 100 persen,” tambahnya.
Selain persiapan teknis, Munster juga menekankan pentingnya dukungan suporter. Ia berharap Bonek-Bonita, suporter setia Persebaya, bisa memenuhi Stadion GBT untuk memberikan energi positif bagi tim.
“Saya berharap Bonek-Bonita akan datang dan stadion GBT akan penuh. Jadi kami butuh dukungan penuh dari orang Surabaya untuk permainan besok melawan Persib,” ucapnya.
Persebaya saat ini menempati posisi ketiga di klasemen sementara BRI Liga 1 dengan 41 poin, hasil dari 12 kemenangan, 5 seri, dan 7 kekalahan. Sementara itu, Persib Bandung berada di puncak klasemen dengan 51 poin dari 14 kemenangan, 9 seri, dan hanya 1 kekalahan.
Pertandingan pekan ke-25 ini akan menjadi ujian berat bagi Munster dan Persebaya. Apakah mereka bisa memanfaatkan kesempatan terakhir ini untuk bangkit, atau justru menjadi akhir dari era Paul Munster di Persebaya?
