Ruang.co.id – Peta dinamika internal PDIP di Jawa Timur mulai memasuki fase penting. Plt Ketua DPC PDIP Surabaya, Yordan M Batara Goa, secara eksklusif menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan tiga nama kandidat untuk jabatan strategis ketua DPC. Nama-nama tersebut merupakan hasil dari proses penjaringan dan seleksi ketat yang dilakukan oleh tim internal partai yang dibentuk khusus untuk memastikan calon memenuhi semua kriteria yang telah ditetapkan. Pengajuan tiga nama calon ketua DPC PDIP Surabaya ini merupakan langkah strategis menuju Konferensi Cabang yang akan datang. Senin, (23/9/2025).
Yordan menegaskan bahwa mekanisme ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian mengingat posisi Surabaya yang sangat sentral. “Tiga nama itu kami serahkan ke DPP agar mendapat rekomendasi atau direstui DPP untuk maju sebagai kandidat ketua DPC PDIP Surabaya,” kata Yordan. Pernyataan ini menggarisbawahi mekanisme keputusan partai yang sentralistik, di mana restu dari tingkat pusat merupakan hal yang mutlak dan tidak dapat ditawar.
Meski tiga nama calon ketua DPC PDIP Surabaya telah diajukan, identitas mereka sengaja belum dibuka untuk umum. Kebijakan menjaga kerahasiaan nama kandidat ini bukan tanpa alasan yang matang. Yordan menjelaskan bahwa pihaknya tidak ingin ada spekulasi yang akhirnya malah membuat keadaan menjadi rancu di internal partai. Langkah ini dinilai sangat crucial untuk menjaga stabilitas internal partai dan memastikan fokus kader tidak terpecah sebelum keputusan final dari DPP diumumkan.
Strategi komunikasi politik ini menunjukkan kedewasaan pengelolaan informasi dalam proses regenerasi kepemimpinan partai. Dengan menahan informasi sensitif, PDIP Surabaya ingin memastikan bahwa semua pembahasan berjalan tertib dan sesuai dengan mekanisme organisasi, menunggu keputusan tertinggi dari DPP PDIP yang memang memiliki kewenangan mutlak dalam hal ini.
Kehati-hatian yang luar biasa ini juga dilandasi oleh posisi Kota Surabaya yang bukan sekadar kota biasa bagi partai berlambang banteng gemuruh tersebut. Yordan dengan tegas menyebut bahwa “DPC kota Surabaya itu wilayah super khusus bagi DPP PDIP.” Pernyataan ini bukanlah hiperbola melainkan mencerminkan realitas politik elektoral di Jawa Timur. Sebagai ibu kota provinsi dan kota dengan basis pemilih terbesar, Surabaya kerap dianggap sebagai barometer kekuatan politik nasional PDIP.
Oleh karena itu, proses suksesi kepemimpinan di DPC PDIP Surabaya memiliki dampak dan resonansi yang jauh melampaui batas-batas wilayah kota. Setiap keputusan yang diambil akan dipantau secara nasional dan dapat mempengaruhi peta kekuatan partai di level yang lebih luas. Ini menjelaskan mengapa harmonisasi antara DPC dan DPP PDIP mutlak diperlukan dan mengapa calon pemimpinnya harus mendapat restu penuh dari pusat.
Lantas, kapan masyarakat dan kader dapat mengetahui siapa saja tiga nama yang diajukan dan siapa yang akhirnya mendapat restu? Yordan menegaskan bahwa “Karena itu semua akan terbuka dalam Konfercab nanti.” Rencananya, Konferensi Cabang PDIP Surabaya ini akan digelar setelah Konferensi Daerah Jawa Timur.
Untuk waktu pelaksanaan Konfercab PDIP, Yordan memperkirakan akan berlangsung pada bulan Oktober atau November mendatang. Timeline ini memberikan ruang yang cukup bagi DPP untuk melakukan assessment mendalam terhadap setiap kandidat yang diajukan. Periode ini menjadi tahapan krusial dalam struktur partai sebelum akhirnya semua keputusan disahkan dalam forum konferensi cabang yang demokratis.

