ruang

Trauma dalam Hubungan: Luka yang Bisa Membayangi Masa Depan

Trauma Hubungan
Sumber: Ilustrasi
Ruang Ilham
Ruang Ilham
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Trauma dalam hubungan bisa meninggalkan luka yang dalam dan membekas lama, mempengaruhi kebahagiaan dan kemampuan kita untuk menjalin hubungan yang sehat di masa depan.

Trauma ini bisa berasal dari berbagai pengalaman, seperti kekerasan fisik atau emosional, dikhianati, dibohongi, diabaikan, dihina, diremehkan, maupun dipermalukan.

Tanda-tanda Mengenali Trauma

Dalam menjalin hubungan dengan seseorang perlu juga kita dapat memahami tentang pasangan. Kamu dapat mengenali tanda-tanda awal berikut untuk mengetahui apakah pasangan kamu memiliki trauma dari masa lalunya.

  • Kesulitan mempercayai orang lain. Takut terluka lagi, curiga berlebihan, dan selalu waspada terhadap orang lain.
  • Kesulitan berkomunikasi. Sulit untuk mengungkapkan perasaan dan kebutuhan, atau menarik diri dari komunikasi.
  • Masalah dalam harga diri. Merasa tidak berharga, tidak dicintai, atau tidak pantas dicintai.
  • Ketakutan akan keintiman. Takut untuk dekat dengan orang lain, atau merasa tidak nyaman dengan keintiman fisik atau emosional.
  • Masalah dalam mengatur emosi. Mudah marah, cemas, atau depresi, dan kesulitan untuk mengendalikan emosi.
  • Perilaku kompulsif. Menyalahgunakan obat-obatan, alkohol, atau makanan, atau terlibat dalam perilaku seksual berisiko.

Dampak trauma dalam hubungan

Trauma dalam hubungan dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan, seperti:

  • Kesehatan mental. Meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan post-traumatic stress disorder (PTSD).
  • Kesehatan fisik. Meningkatkan risiko masalah kesehatan fisik seperti sakit kepala, tekanan darah tinggi, dan masalah pencernaan.
  • Hubungan. Sulit untuk menjalin dan mempertahankan hubungan yang sehat.
  • Pekerjaan. Kinerja kerja menurun, dan sulit untuk fokus pada pekerjaan.

Mengatasi trauma dalam hubungan

Jika kamu mengalami trauma dalam hubungan, penting untuk mencari bantuan profesional.

Memilih terapis yang dapat membantu juga terkadang tidak mudah karena harus ada tingkat kepercayaan dan kenyamanan. Berikut ideal terapis yang dapat membantu kamu:

  • Memahami trauma. Mengidentifikasi akar trauma dan bagaimana hal itu memengaruhi kamu.
  • Mengembangkan mekanisme koping. Belajar cara untuk mengelola emosi dan perilaku yang sulit.
  • Membangun harga diri. Meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri Akamu.
  • Menetapkan batasan yang sehat. Belajar bagaimana mengatakan “tidak” dan melindungi diri kamu dari bahaya.
  • Memproses trauma. Mengalami dan memproses emosi yang terkait dengan trauma kamu.
Baca Juga  Hidden Gem, Menginap Dengan Private Beach di Tepian Laut Banyuwangi

Yuk kenali diri dan pasangan kita untuk hubungan yang lebih sehat. (R4)