Hari Gizi Nasional 2025 Unusa dan UNICEF Perangi Stunting dan Malnutrisi Lewat Edukasi Gizi Seimbang

Hari Gizi Nasional Unusa dan UNICEF
Unusa dan UNICEF mengadakan webinar Hari Gizi Nasional untuk edukasi pentingnya gizi seimbang dan pencegahan stunting. (Foto: ist)
Ruang redaksi
Print PDF

Ruang.co.idUniversitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) bersama UNICEF menggelar webinar spesial dalam rangka Hari Gizi Nasional 2025, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dalam mencegah stunting dan malnutrisi pada anak. Acara ini mengangkat tema “Memilih Makanan Sehat dan Bergizi Keluarga untuk Anak Bebas Malnutrisi” sebagai langkah konkret dalam mendukung penurunan angka stunting di Indonesia. Kamis, (06/2/2025).

Webinar ini berhasil menarik ratusan peserta dari berbagai kalangan, yang menunjukkan antusiasme tinggi terhadap topik kesehatan anak. Salah satu pembicara utama, Nike Frans dari UNICEF Indonesia, menjelaskan tentang tantangan global terkait kekurangan gizi kronis atau stunting pada anak. Nike menyebutkan, “Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), satu dari tiga anak mengalami malnutrisi, baik itu dalam bentuk kekurangan maupun kelebihan gizi, termasuk obesitas pada anak.”

Mengutip hasil penelitian WHO, Nike juga menyatakan bahwa di Indonesia, satu dari lima anak lahir dengan kondisi stunting, yang menunjukkan tingginya angka kekurangan gizi pada balita. Oleh karena itu, upaya pemenuhan gizi yang tepat harus dilakukan sejak masa kehamilan hingga usia anak, terutama dalam periode 1000 hari pertama kehidupan.

Selanjutnya, dr. Meta Herdiana Hanindita, seorang dokter spesialis anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo Surabaya, mengungkapkan betapa krusialnya periode 1000 hari pertama kehidupan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia menjelaskan bahwa pada periode ini, otak anak berkembang sangat pesat, dan pemenuhan nutrisi yang tepat dapat mempengaruhi perkembangan kognitif dan fisik anak sepanjang hidup.

“Pada 1000 hari pertama kehidupan, nutrisi mempengaruhi tidak hanya pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan otak, yang merupakan fondasi bagi masa depan anak,” kata dr. Meta. Nutrisi yang tidak cukup atau tidak seimbang dapat memengaruhi masa depan anak dalam hal pertumbuhan dan perkembangan mental.

Baca Juga  Unusa Raih Klaster Mandiri: Bukti Nyata Peningkatan Tridarma Perguruan Tinggi

Pembicara lainnya, Ni Luh Putu Ayu Putri Sariningrat dari UPT Labkesda Jawa Timur, menambahkan bahwa pemenuhan gizi yang tepat sangat penting, terutama untuk anak-anak yang berada pada masa prasekolah dan sekolah. Ia menjelaskan bahwa kebutuhan gizi anak semakin besar seiring dengan bertambahnya usia dan aktivitas. “Pada usia prasekolah dan sekolah, anak-anak memerlukan makanan bergizi dengan komponen gizi yang lengkap, mulai dari karbohidrat, protein hewani, sayuran kaya vitamin A, hingga kacang-kacangan,” ujar Putri.

Putri juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam memantau konsumsi makanan anak. Menjaga pola makan sehat dan mengawasi berat badan anak secara rutin adalah langkah penting dalam mencegah kelebihan berat badan dan obesitas. “Peran orang tua sangat krusial, karena ‘Kamu adalah apa yang kamu makan’,” tegas Putri.

Menghadapi tantangan gizi yang kompleks, webinar ini memberikan wawasan tentang langkah-langkah praktis yang dapat diambil keluarga untuk mencegah stunting dan malnutrisi pada anak. Beberapa cara yang direkomendasikan antara lain:

  • Pemenuhan gizi pada ibu hamil untuk mendukung kesehatan janin.
  • Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan.
  • Memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi mulai usia 6 bulan.
  • Memantau perkembangan berat badan dan tumbuh kembang anak secara berkala.
  • Memberikan makanan sehat yang kaya akan vitamin A, protein, dan karbohidrat sehat.

Webinar Hari Gizi Nasional 2025 yang diselenggarakan oleh Unusa dan UNICEF menjadi momentum penting dalam menyebarkan informasi tentang pentingnya gizi seimbang untuk anak, serta bagaimana kita semua dapat berperan aktif dalam mengurangi stunting dan malnutrisi. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya 1000 hari pertama kehidupan dan memilih makanan sehat akan membantu menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.

Baca Juga  Teknologi Canggih UNU-Water Permudah Air Bersih, Kolaborasi CT ARSA dan Unusa

Malnutrisi pada anak dapat terlihat melalui tanda-tanda seperti berat badan yang tidak sesuai usia, pertumbuhan yang lambat, dan kecenderungan lemas. Anak yang kekurangan gizi juga bisa mudah sakit dan kesulitan berkonsentrasi.

1000 hari pertama kehidupan mencakup masa kehamilan hingga usia dua tahun anak. Pada periode ini, pemenuhan gizi yang tepat sangat berpengaruh pada perkembangan fisik dan kognitif anak, dan dapat memengaruhi kualitas hidup mereka di masa depan.

Pilihlah makanan yang mengandung berbagai komponen gizi seperti protein hewani, sayuran kaya vitamin, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat. Pastikan juga untuk menghindari makanan olahan yang tinggi gula dan garam.

Gizi seimbang memberikan tubuh anak semua nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang dengan optimal. Tanpa gizi yang seimbang, anak berisiko terkena stunting, malnutrisi, dan masalah kesehatan lainnya.