99 Asmaul Husna! Arti, Keutamaan dan Cara Mengamalkannya di Bulan Ramadan untuk Kebahagiaan Lahir dan Batin

99 Asmaul Husna dan keutamaannya
Ilustrasi tulisan Arab Asmaul Husna dengan latar belakang bulan Ramadan yang penuh berkah. Foto: @pngtree.com
Mascim
Mascim
Print PDF

Ruang.co.id – Bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu amalan yang bisa dilakukan adalah membaca dan memahami 99 Asmaul Husna, nama-nama indah Allah yang penuh makna dan keutamaan. Asmaul Husna bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sarana untuk mengenal Allah lebih dalam dan membuka pintu kebahagiaan lahir dan batin.

Apa Itu Asmaul Husna?

Asmaul Husna secara harfiah berarti “nama-nama yang indah”. Dalam Islam, Asmaul Husna merujuk pada 99 nama Allah yang menggambarkan sifat-sifat-Nya yang Maha Sempurna. Setiap nama memiliki makna mendalam dan keutamaan tersendiri. Sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih riwayat Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa Allah memiliki 99 nama, dan siapa yang menghafal serta mengamalkannya akan masuk surga.

Keutamaan Membaca Asmaul Husna di Bulan Ramadan

Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah dan ampunan. Membaca Asmaul Husna di bulan ini memiliki keutamaan yang luar biasa. Menurut Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki al-Hasani dalam kitab Abwabul Faraj, ulama salaf sering membaca Asmaul Husna setelah shalat Maghrib, dilanjutkan dengan doa dan permohonan kepada Allah. Amalan ini diyakini sebagai tawasul (perantara) yang manjur untuk membuka pintu rezeki, kebahagiaan, dan ketenangan hati.

99 Asmaul Husna dan Artinya

Berikut adalah 99 Asmaul Husna beserta artinya yang bisa Anda amalkan:

  • Ar-Rahman (Yang Maha Pengasih)
  • Ar-Rahim (Yang Maha Penyayang)
  • Al-Malik (Yang Maha Merajai)
  • Al-Quddus (Yang Mahasuci)
  • As-Salam (Yang Maha Memberi Kesejahteraan)
  • Al-Mu’min (Yang Maha Memberi Keamanan)
  • Al-Muhaimin (Yang Maha Pemelihara)
  • Al-Aziz (Yang Maha Perkasa)
  • Al-Jabbar (Yang Maha Perkasa)
  • Al-Mutakabbir الْمُتَكَبِّرُ Yang Maha Megah
  • Al-Khâliqu الْخَالِقُ Yang Maha Pencipta
  • Al-Bâri’u الْبَارِئُ Yang Maha Melepaskan
  • Al-Mushawwiru الْمُصَوِّرُ Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya)
  • Al-Ghaffaru الْغَفَّارُ Yang Maha Pengampun
  • Al-Qahhâru الْقَهَّارُ Yang Maha Memaksa
  • Al-Wahhâbu الْوَهَّابُ Yang Maha Pemberi Karunia
  • Ar-Razzâqu الرَّزَّاقُ Yang Maha Pemberi Rezeki
  • Al-Fattâhu الْفَتَّاحُ Yang Maha Pembuka Rahmat
  • Al-`Alîmu الْعَلِيْمُ Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)
  • Al-Qâbidlu الْقَابِضُ Yang Maha Menyempitkan (makhluknya)
  • Al-Bâsithu الْبَاسِطُ Yang Maha Melapangkan (makhluknya)
  • Al-Khâfidlu الْخَافِضُ Yang Maha Merendahkan (makhluknya)
  • Ar-Râfi`u الرَّافِعُ Yang Maha Meninggikan (makhluknya)
  • Al-Mu`izzu الْمُعِزُّ Yang Maha Memuliakan (makhluknya)
  • Al-Mudzillu الْمُذِلُّ Yang Maha Menghinakan (makhluknya)
  • As-Samî`u السَّمِيْعُ Yang Maha Mendengar
  • Al-Bashîru الْبَصِيْرُ Yang Maha Melihat
  • Al-Ḫakamu الْحَكَمُ Yang Maha Menetapkan
  • Al-`Adlu الْعَدْلُ Yang Mahaadil
  • Al-Lathîfu اللَّطِيْفُ Yang Mahalembut
  • Al-Khabîru الْخَبِيْرُ Yang Maha Mengetahui Rahasia
  • Al-Ḫalîmu الْحَلِيْمُ Yang Maha Penyantun
  • Al-`Adhîmu الْعَظِيْمُ Yang Mahaagung
  • Al-Ghafûru الْغَفُوْرُ Yang Maha Pengampun
  • Asy-Syakûru الشَّكُوْرُ Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
  • Al-`Aliyyu العَلِيُّ Yang Maha Tinggi
  • Al-Kabîru الْكَبِيْرُ Yang Maha Besar
  • Al-Ḫafîdhu الْحَفِيْظُ Yang Maha Menjaga
  • Al-Muqîtu الْمُقِيْتُ Yang Maha Pemberi Kecukupan
  • Al-Ḫasîbu الْحَسِيْبُ Yang Maha Membuat Perhitungan
  • Al-Jalîlu الْجَلِيْلُ Yang Mahamulia
  • Al-Karîmu الْكَرِيْمُ Yang Maha Pemurah
  • Ar-Raqîbu الرَّقِيْبُ Yang Maha Mengawasi
  • Al-Mujîbu الْمُجِيْبُ Yang Maha Mengabulkan
  • Al-Wâsi`u الْوَاسِعُ Yang Maha Luas
  • Al-Ḫakîmu الْحَكِيْمُ Yang Maha Maka Bijaksana
  • Al-Wadûdu الْوَدُوْدُ Yang Maha Pencinta
  • Al-Majîdu الْمَجِيْدُ Yang Maha Mulia
  • Al-Bâ`itsu الْبَاعِثُ Yang Maha Membangkitkan
  • Asy-Syahîdu الشَّهِيْدُ Yang Maha Menyaksikan
  • Al-Ḫaqqu الْحَقُّ Yang Mahabenar
  • Al-Wakîlu الْوَكِيْلُ Yang Maha Memelihara
  • Al-Qawiyyu الْقَوِيُّ Yang Mahakuat
  • Al-Matînu الْمَتِيْنُ Yang Mahakokoh
  • Al-Waliyyu الْوَلِيُّ Yang Maha Melindungi
  • Al-Ḫamîdu الْحَمِيْدُ Yang Maha Terpuji
  • Al-Muḫshî الْمُحْصِيْ Yang Maha Mengalkulasi
  • Al-Mubdi’u الْمُبْدِئُ Yang Maha Memulai
  • Al-Mu`idu الْمُعِيْدُ Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
  • Al-Muḫyi الْمُحْيِ Yang Maha Menghidupkan
  • Al-Mumîtu الْمُمِيْتُ Yang Maha Mematikan
  • Al-Ḫayyu الْحَيُّ Yang Mahahidup
  • Al-Qayyûmu الْقَيُّوْمُ Yang Mahamandiri
  • Al-Wâjidu الْوَاجِدُ Yang Maha Penemu
  • Al-Mâjidu الْمَاجِدُ Yang Mahamulia
  • Al-Wâḫidu الْوَاحِدُ Yang Maha Tunggal
  • Al-Aḫadu الْأَحَدُ Yang Maha Esa
  • Ash-Shamadu الصَّمَدُ Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
  • Al-Qâdiru الْقَادِرُ Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
  • Al-Muqtadiru الْمُقْتَدِرُ Yang Maha Berkuasa
  • Al-Muqaddimu الْمُقَدِّمُ Yang Maha Mendahulukan
  • Al-Muakhiru الْمُؤَخِّرُ Yang Maha Mengakhirkan
  • Al-Awwalu الْاَوَّلُ Yang Mahaawal
  • Al-Âkhiru الْآخِرُ Yang Mahaakhir
  • Adh-Dhâhiru الظَّاهِرُ Yang Mahanyata
  • Al-Bâthinu الْبَاطِنُ Yang Maha Ghaib
  • Al-Wâlî الْوَالِي Yang Maha Memerintah
  • Al-Muta`âli الْمُتَعَالِي Yang Maha Tinggi
  • Al-Barru الْبَرُّ Yang Maha Penderma
  • At-Tawwabu التَّوَّابُ Yang Maha Penerima Tobat
  • Al-Muntaqimu الْمُنْتَقِمُ Yang Maha Penuntut Balas
  • Al-`Afuwwu الْعَفُوُّ Yang Maha Pemaaf
  • Ar-Ra’ûfu الرَّؤُوْفُ Yang Maha Pengasih
  • Mâlikul-mulki مَالِكُ الْمُلْكِ Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta)
  • Dzul-Jalâli wal-Ikram ذُوْ الْجَلَالِ وَالْاِكْرَامِ Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
  • Al-Muqsithu الْمُقْسِطُ Yang Mahaadil
  • Al-Jâmi`u الْجَامِعُ Yang Maha Mengumpulkan
  • Al-Ghaniyyu الْغَنِيُّ Yang Maha Berkecukupan
  • Al-Mughnî الْمُغْنِيْ Yang Maha Memberi Kekayaan
  • Al-Mâni`u الْمَانِعُ Yang Maha Mencegah
  • Adl-Dlâru الضَّارُ Yang Maha Memberi Derita
  • An-Nâfi`u النَّافِعُ Yang Maha Memberi Manfaat
  • An-Nûru النُّوْرُ Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)
  • Al-Hâdî الْهَادِيْ Yang Maha Pemberi Petunjuk
  • Al-Badî`u الْبَدِيْعُ Yang Maha Pencipta
  • Al-Bâqî الْبَاقِيْ Yang Mahakekal
  • Al-Wâritsu الْوَارِثُ Yang Maha Pewaris
  • Ar-Rasyîdu الرَّشِيْدُ Yang Mahapandai
  • Ash-Shabûru الصَّبُوْرُ Yang Mahasabar
Baca Juga  8 Sikap yang Harus Kamu Punya agar Tidak Terpuruk Saat Tertekan

Cara Mengamalkan Asmaul Husna di Ramadan

  1. Baca Setelah Shalat: Seperti yang dilakukan ulama salaf, Anda bisa membaca Asmaul Husna setelah shalat Maghrib atau shalat wajib lainnya.
  2. Jadikan Wirid Harian: Pilih beberapa nama Asmaul Husna yang sesuai dengan kebutuhan Anda, seperti Ar-Razzaq (Maha Pemberi Rezeki) atau Al-Ghaffar (Maha Pengampun).
  3. Panjatkan Doa: Setelah membaca Asmaul Husna, panjatkan doa dengan penuh keyakinan.

Manfaat Mengamalkan Asmaul Husna

  1. Mendekatkan Diri kepada Allah: Dengan memahami sifat-sifat Allah, kita bisa lebih dekat dan tunduk kepada-Nya.
  2. Membuka Pintu Rezeki: Nama-nama seperti Ar-Razzaq dan Al-Wahhab bisa menjadi sarana memohon rezeki.
  3. Mendapatkan Ketenteraman Hati: Membaca Asmaul Husna bisa menenangkan hati dan pikiran.

 

Asmaul Husna adalah 99 nama indah Allah yang menggambarkan sifat-sifat-Nya.

Ramadan adalah bulan penuh berkah, dan membaca Asmaul Husna bisa meningkatkan keimanan serta membuka pintu kebahagiaan.

Anda bisa membacanya setelah shalat, menjadikannya wirid harian, atau memanjatkan doa dengan menyebut nama-nama Allah.

Manfaatnya antara lain mendekatkan diri kepada Allah, membuka pintu rezeki, dan memberikan ketenangan hati.