Surabaya, Ruang.co.id – Dunia smartphone Indonesia kembali memanas setelah Xiaomi Indonesia mengklaim diri sebagai merek smartphone nomor satu pada kuartal II dan III tahun 2024. Klaim ini didasarkan pada data internal mereka, yang langsung menimbulkan tanda tanya besar di tengah laporan dari lembaga riset seperti Statista dan Statcounter.
Country Director Xiaomi Indonesia, Wentan Zhao, percaya diri menyatakan bahwa Xiaomi berhasil meraih puncak pasar smartphone di Indonesia. “Jadi, setelah beberapa tahun atau beberapa kuartal, pada Kuartal II yang lalu kami berhasil menjadi merek smartphone nomor satu di Indonesia,” ujar Zhao dalam acara Xiaomi Corporate Updates di Novus Jiva Anyer, Banten, Rabu (15/1/2025).
Data Internal vs Realita Pasar: Siapa yang Unggul?
Namun, klaim ini langsung bertolak belakang dengan laporan dari lembaga riset ternama. Menurut Statista, Xiaomi hanya menempati urutan ketiga pada kuartal II/2024 dengan pangsa pasar 13,62%, di bawah Oppo (17%) dan Samsung (16,43%). Laporan Statcounter untuk Desember 2024 juga mengungkapkan bahwa Xiaomi berada di angka 14,79%, lagi-lagi di bawah Oppo (18,7%) dan Samsung (17,4%).
Marketing Director Xiaomi Indonesia, Andi Renreng, menanggapi perbedaan ini dengan menyebut data dari Canalys dan Counterpoint sebagai validasi pihak ketiga. “Di kuartal 2 kita itu nomor 1 di Canalys, di kuartal 3 itu nomor 1 di Counterpoint. Jadi itu adalah pihak third party ya, yang memvalidasi bagaimana keberhasilan perjualan secara demand dari setiap kuartal,” jelasnya.
Wentan Zhao menegaskan bahwa pencapaian ini bukan hanya angka semata. Menurutnya, kesuksesan Xiaomi didukung oleh strategi perusahaan dalam menghadirkan produk berkualitas, inovasi tanpa henti, dan dukungan penuh dari mitra serta komunitas penggemar Xiaomi.
“Mungkin Anda bisa melihat berbagai laporan yang berbeda, tetapi saya percaya pada laporan ini sebagai data dari mitra penjualan kami,” ucap Zhao. “Kami tetap menjadi nomor satu,” tambahnya dengan penuh keyakinan.
Di tengah perdebatan ini, para pengamat pasar smartphone mengingatkan bahwa klaim sepihak tanpa transparansi data dapat merusak kepercayaan konsumen. “Ini adalah ujian bagi Xiaomi untuk membuktikan bahwa data internal mereka valid dan sejalan dengan persepsi pasar secara umum,” ujar seorang analis teknologi.
Meski demikian, tidak dapat disangkal bahwa Xiaomi terus menjadi salah satu pemain utama di pasar smartphone Indonesia. Dengan produk yang inovatif dan harga kompetitif, merek ini masih memiliki peluang besar untuk mendominasi pasar secara lebih nyata.
Apakah Xiaomi Bisa Benar-Benar Jadi Nomor Satu?
Dengan data yang saling bertolak belakang, publik kini menanti bukti lebih konkret dari Xiaomi untuk mendukung klaim mereka. Sementara itu, kompetisi dengan Oppo dan Samsung masih jauh dari usai. Siapa yang akan benar-benar memimpin pasar? Kita tunggu saja!