Ruang.co.id – Musyawarah Kabupaten (Muskab) ke-VII Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Bangkalan resmi memilih Ir. Supai M. Noer, M.M sebagai ketua baru untuk periode 2025-2030. Acara yang digelar di Aula Warung Bebek Sinjay pada Kamis (06/01/2025) ini dihadiri oleh sejumlah pengusaha dan anggota KADIN setempat. Supai terpilih dengan memperoleh 34 suara, mengalahkan rivalnya, Markshal Faray Kuddah, yang hanya meraih 12 suara.
Setelah resmi terpilih, Supai menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukungnya. Ia menegaskan komitmennya untuk menjalankan tugas sesuai dengan motto KADIN, yaitu bersinergi dengan pemerintah daerah, khususnya Pemkab Bangkalan. Fokus utama kepemimpinannya adalah mendorong pertumbuhan UMKM di Kabupaten Bangkalan, dengan menonjolkan produk-produk lokal seperti batik dan kuliner.
“Kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan UMKM berkembang dan sektor pertanian yang sangat strategis di Bangkalan, kemudian potensi ekonomi lainnya yang perlu ditingkatkan,” ujar Supai.
Supai menargetkan untuk meningkatkan perdagangan antar kabupaten dan memperluas ekspor. Salah satu langkah konkret yang akan diambil adalah mempromosikan batik Bangkalan ke pasar nasional dan internasional. Ia juga berencana menjalin kerja sama dengan jaringan ritel besar seperti Indomaret untuk memasarkan produk UMKM lokal.
Tak hanya itu, Supai berencana menggandeng investor asli Bangkalan yang saat ini sukses di luar daerah, seperti Jakarta, Kalimantan, dan Sulawesi. “Ayo kita pulang kampung untuk mengeluarkan investasi dan memajukan Bangkalan,” ajaknya. Salah satu contoh rencana konkretnya adalah membangun pabrik pengolahan tembakau rokok di Bangkalan, bekerja sama dengan Haji Heri dari Sampang.
Selain fokus pada UMKM dan ekspor, Supai juga menyoroti isu kenaikan harga LPG melon dan kebijakan baru pemerintah yang dinilai bisa merugikan masyarakat kecil. Ia berjanji akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mencari solusi. “Kita akan datangkan langsung ke kementerian untuk berdialog. Ini penting agar kebijakan tidak merugikan masyarakat kecil yang bergantung pada penjualan LPG,” tegasnya.
Supai menekankan pentingnya sinergi antara KADIN dan pemerintah daerah dalam mengembangkan sektor-sektor strategis seperti pertanian dan perkapalan. Kabupaten Bangkalan memiliki potensi besar di bidang pangan, terutama dengan masih banyaknya lahan persawahan. Selain itu, keberadaan Pelabuhan Bangkalan juga menjadi peluang untuk mengembangkan sektor perkapalan.
“Kita harus bersinergi dengan kabupaten lain untuk memaksimalkan potensi ini. Misalnya, dalam hal swasembada pangan dan pengembangan infrastruktur pelabuhan,” jelas Supai.
Supai optimis bahwa langkah-langkah strategis yang diambil KADIN Bangkalan akan berkontribusi besar dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. “Dengan menggerakkan UMKM, meningkatkan ekspor, dan menarik investasi, kita bisa membawa Bangkalan menjadi salah satu penggerak ekonomi nasional,” ujarnya.