Ruang.co.id – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Setelah sebelumnya meraih akreditasi unggul untuk prodi kedokteran, kampus yang identik dengan semangat keislaman dan keindonesiaan ini kini mencatatkan namanya dalam daftar elite Scimago Institutions Rankings (SIR) 2025. Yang lebih membanggakan, posisi Unusa tak hanya teratas di kalangan perguruan tinggi NU se-Indonesia, tapi juga berhasil menyalip sejumlah kampus swasta bergengsi dan menempati 6 besar Jawa Timur.
Scimago Institutions Rankings bukan sekadar pemeringkatan biasa. Sistem ini secara ketat mengevaluasi tiga aspek krusial: kualitas riset (50%), dampak inovasi (30%), dan kontribusi sosial (20%). Unusa menunjukkan keperkasaannya di bidang produktivitas riset dan jaringan kolaborasi internasional, dua faktor yang menjadi pilar utama lonjakan peringkat mereka.
Prof. Achmad Jazidie, Rektor Unusa, dengan penuh semangat menyoroti pencapaian ini. Menurutnya, ini adalah bukti nyata bahwa Unusa tidak hanya fokus pada pengembangan institusional, tapi juga telah mampu bermain di liga global. “Prestasi di Scimago adalah buah dari kerja keras seluruh civitas akademika dalam membangun budaya riset yang kuat dan berkelanjutan,” ujarnya.
Prof. Kacung Marijan, Wakil Rektor I Bidang Akademik, membeberkan strategi jitu Unusa. Kampus ini tak hanya berpuas diri dengan publikasi ilmiah, tapi juga gencar menjalin kolaborasi riset lintas negara dan mendorong hilirisasi inovasi di bidang kesehatan dan teknologi. “Kami ingin setiap temuan tidak hanya menjadi teori, tapi benar-benar bisa dirasakan masyarakat,” tegasnya.
Dengan modal jejaring internasional yang kuat dan komitmen pada riset terapan, Unusa siap melesat lebih jauh. Pencapaian ini bukan garis finis, melainkan pijakan awal untuk menembus jajaran kampus riset terbaik dunia.
Bagi calon mahasiswa, prestasi Unusa di Scimago 2025 menjadi sinyal kuat bahwa kampus ini layak dipertimbangkan sebagai destinasi pendidikan tinggi, khususnya bagi yang berminat di bidang riset kesehatan dan teknologi. Bagi akademisi, ini adalah pintu terbuka untuk kolaborasi penelitian berskala global. Sementara bagi industri, Unusa menawarkan solusi inovatif yang lahir dari riset terapan.

