Ruang.co.id – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) menorehkan terobosan baru dalam digitalisasi logistik melalui peluncuran Automatic Container Damage Detection System (ADDS). Sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) ini tidak sekadar menggantikan proses manual, tapi mentransformasi seluruh alur inspeksi kerusakan kontainer menjadi lebih cepat, akurat, dan terintegrasi.
ADDS mengandalkan kombinasi canggih antara Optical Character Recognition (OCR) dan Deep Neural Network (DNN). Ketika truk pengangkut kontainer melintasi autogate, tiga kamera berkonfigurasi Left-Right-Top langsung bekerja menyapu seluruh permukaan kontainer. Tidak hanya membaca nomor seri atau kode ISO, sistem ini mampu mendeteksi retak, penyok, atau korosi sekecil 2 mm sekaligus menganalisis tingkat kerusakan berdasarkan database historis.
Fitur self-learning algorithm menjadi tulang punggung ADDS. Semakin banyak data kerusakan yang terkumpul, semakin pintar sistem ini mengenali pola dan mengurangi false alarm. Untuk kasus kerusakan kritis yang melebihi ambang batas, notifikasi otomatis langsung terkirim ke petugas gate dan pihak terkait melalui sistem CDR Online.
Erika Asih Palupi, Sekretaris Perusahaan TPS, membeberkan bagaimana ADDS mengubah drastis produktivitas terminal. Proses inspeksi manual yang sebelumnya mengandalkan analisis foto OCR oleh petugas gate bisa memakan waktu 30 menit per kontainer. Kini, ADDS menyajikan hasil deteksi real-time di layar komputer dalam 5 menit, disertai rekomendasi tindakan.
Perubahan ini terutama krusial di Gate Ekspor, di mana truk antre untuk memasuki terminal. Dengan ADDS, antrean berkurang signifikan karena proses validasi kerusakan tidak lagi menjadi bottleneck. Integrasi dengan platform Clique247 dan E-CEIR juga memungkinkan pengguna jasa mendapat laporan kerusakan kontainer ekspor sebelum truk mereka tiba di lokasi.
Peluncuran ADDS tidak dilakukan secara tiba-tiba. Tim IT dan Operasional TPS terlebih dahulu menggelar serangkaian sosialisasi intensif bagi petugas gate. Mereka dilatih membaca output ADDS, membedakan antara kerusakan kritis dan minor, serta merespons notifikasi sistem.
Momen peresmian ADDS bertepatan dengan perayaan HUT ke-26 TPS di Pelindo Place Office Tower. Pemilihan waktu ini simbolis, menegaskan komitmen TPS terhadap inovasi berkelanjutan. Sebelumnya, TPS sudah dikenal sebagai pelopor dalam otomatisasi terminal, dan ADDS menjadi bukti konsistensi mereka.
Keberhasilan ADDS membuka peluang pengembangan lebih luas. Sistem ini berpotensi diintegrasikan dengan blockchain untuk pelacakan kerusakan kontainer sepanjang rantai pasok, atau dikoneksikan dengan IoT sensors di kontainer untuk monitoring real-time.
Bagi pelaku industri logistik, ADDS menjadi contoh nyata bagaimana transformasi digital bisa memecahkan masalah operasional konkret. Tidak hanya menghemat waktu dan biaya, tapi juga mengurangi konflik dengan pelanggan akibat perbedaan persepsi kerusakan kontainer.

