Remaja Surabaya beserta orang tuanya mengikuti kegiatan pembinaan karakter dalam program Sekolah Kebangsaan bersama Wali Kota Eri Cahyadi, Sabtu (24/5/2025)

“Sekolah Kebangsaan” di Surabaya: Gerakan Visioner Surabaya Cetak Generasi Emas Hebat Lewat Sinergi Orang Tua dan Pemkot

Sekolah Kebangsaan Surabaya
Program Sekolah Kebangsaan Surabaya bentuk sinergi orang tua dan pemkot untuk mencetak generasi emas, tangguh, dan berkarakter kuat. Foto: Istimewa
Ruang Nurudin
Ruang Nurudin
Print PDF

Ruang.co.id – Geliat perubahan pola pikir pendidikan remaja kini menggema kuat dari Surabaya. Kota Pahlawan ini kembali mencuri perhatian publik dengan langkah revolusioner melalui program Sekolah Kebangsaan dan Kelas Sinergi Keluarga. Gerakan ini bukan hanya soal pendidikan formal, tapi menyasar inti, peran aktif orang tua sebagai pilar pembentuk karakter anak.

Dalam forum bertajuk Kelas Sinergi Keluarga untuk Remaja yang Lebih Baik di Gedung Sawunggaling, Sabtu (24/5/2025), Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tampil lantang membuka wawasan pola pendidikan baru ini. Di hadapan 500 orang tua dari keluarga berpenghasilan rendah, ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara keluarga dan pemerintah, dalam membina generasi muda yang tangguh dan berkarakter.

ā€œSaya ingin membuka pikiran orang tuanya, mungkin karena orang tua tidak pernah memberikan kasih sayang dalam mendidik mereka,ā€ ujar Eri, menohok namun menyentuh.

Baca Juga  Sekolah Rakyat Surabaya Pelita bagi Anak Miskin, Kota Pahlawan Jadi Kiblat Pendidikan Nasional

Program Sekolah Kebangsaan bukan sekadar pelatihan singkat. Dalam sepuluh hari, remaja dibekali nilai kebangsaan, disiplin, dan semangat gotong-royong. Namun, hasilnya tak selalu bertahan lama. Oleh karena itu, Pemkot membangun asrama khusus seperti Kampung Anak Negeri dan Bibit Unggul untuk menanamkan karakter kuat secara berkelanjutan.

Tak hanya itu, Eri menawarkan solusi konkret, berupa bantuan biaya pendidikan penuh dari Pemkot Surabaya, asalkan anak mematuhi aturan sederhana seperti berada di rumah sebelum pukul 22.00 WIB. Ini adalah pendekatan smart, serta mendorong tanggung jawab pribadi sambil memberi dukungan struktural.

ā€œKalau tidak punya biaya, serahkan ke pemkot, akan kami sekolahkan. Makanya nanti itu akan diantar menuju ke Kampung Anak Negeri atau ke asrama Bibit Unggul,ā€ imbuh Eri meyakinkan.

Baca Juga  Panduan Lengkap OSN SMP 2025: Dari Seleksi Sekolah Hingga Podium Nasional

Senada demikian, Kepala DP3A-PPKB, Ida Widyawati, menegaskan bahwa program ini menyasar keluarga dengan penghasilan di bawah Rp.4 juta dan anak-anak yang rentan terjerumus dalam perilaku menyimpang. Dukungan pemkot juga hadir melalui Padat Karya, Puspaga Balai RW, hingga Kampung Arek Surabaya Ramah Anak.

Langkah ini tak hanya edukatif dan visioner, tapi juga atraktif bagi generasi muda. Dengan pendekatan personal dan sistemik, Surabaya mengajarkan bahwa pendidikan bukan sekadar di ruang kelas, melainkan lahir dari sinergi keluarga, lingkungan, dan negara, kata orang nomor satu di Surabaya ini.

Inisiatifnya mencerminkan masa depan pendidikan Indonesia, lebih manusiawi, kolaboratif, dan transformatif. Surabaya tak hanya membina remaja, tetapi sedang membentuk fondasi masa depan bangsa.