Bunda PAUD Sidoarjo Kawal Sekolah Ramah Anak di Sawohan

Bunda PAUD
Bunda PAUD Hj Sriatun Subandi kunjungi Sekolah Satu Atap Sawohan, kawal transisi PAUD ke SD yang ramah anak dan inklusif di Sidoarjo. Foto: Istimewa
Ruang Nurudin
Ruang Nurudin
Print PDF

Sidoarjo, Ruang.co.id – Harapan pendidikan yang setara kembali menggema dari sudut sunyi Desa Sawohan, Buduran. Kamis pagi (17/7/2025), Bunda PAUD Kabupaten Sidoarjo, Hj Sriatun Subandi, melangkah pasti menuju SDN Sawohan 2 dan SMPN Satu Atap Buduran, lembaga pendidikan kecil yang menyimpan asa besar bagi anak-anak pelosok.

Kunjungannya bukan sekadar seremonial, melainkan bagian dari komitmen nyata dalam mengawal proses transisi PAUD ke SD yang lebih menyenangkan, aman, dan ramah anak.

Dalam balutan suasana sederhana, Sriatun membawa pesan yang menyentuh nurani.

“Transisi awal sekolah adalah masa krusial bagi tumbuh kembang anak, sehingga butuh kolaborasi lintas sektor untuk memastikan semua anak mendapatkan hak layanan PAUD yang bermutu,” ungkapnya penuh empati.

Didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Tirto Adi, serta jajaran Pokja Bunda PAUD, kunjungan ini menjadi cermin evaluasi menyeluruh terhadap layanan PAUD di wilayah dengan akses terbatas.

Total hanya 59 siswa dari jenjang PAUD, SD hingga SMP yang belajar di sekolah satu atap ini.

Namun, keterbatasan tak menghalangi semangat. Suyatno, Kepala Sekolah Satu Atap Sawohan, menjelaskan kondisi riil yang dihadapi.

“Meski minim fasilitas, kami tetap berjuang maksimal. Semoga dengan adanya kunjungan ini akan menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk meningkatkan fasilitas sekolah bagi siswa agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar,” tuturnya berharap.

Sriatun pun tak datang dengan tangan kosong. Ia membawa bantuan pendidikan, serta janji untuk menindaklanjuti berbagai keluhan guru dan siswa.

ā€œAnak-anak Sawohan punya potensi besar. Tugas kita adalah memastikan mereka mendapat fasilitas dan semangat yang sama seperti anak-anak di pusat kota,ā€ tegasnya.

Langkah kecil dari Bunda PAUD Sidoarjo ini adalah lompatan besar bagi pendidikan inklusif.

Baca Juga  8 Jurusan Soshum yang Dicari BUMN di Masa Depan! Inspirasi untuk SNBP dan SNBT 2025

Ia hadir bukan hanya sebagai istri bupati, tapi sebagai ibu bagi anak-anak pelosok yang merindukan pelukan negara dalam bentuk ruang kelas yang layak.

Sawohan bukan desa tertinggal. Desa ini hanya perlu dijangkau, dilihat, dan diyakini potensinya, diantara petani tambak Udang dan Bandeng, yang juga dua ikan ini menjadi simbol Sidoarjo.