Jakarta, Ruang.co.id ā Gedung Dakwah PP Muhammadiyah Jakarta menjadi saksi haru dan semangat solidaritas dalam Forum Milad LAZISMU, Rabu (23/07/2025).
Mengusung tema āDakwah Kemanusiaan Berkelanjutan dan Inklusifā, forum ini mempertemukan tokoh nasional dan ulama visioner dalam merumuskan arah zakat dan filantropi masa depan.
Dalam suasana penuh kekhidmatan, Habib Jakfar menegaskan pentingnya sinergi lintas kelompok dalam menebar manfaat kepada yang membutuhkan.
āZakat bukan sekadar transfer kekayaan, tapi upaya kolektif menyembuhkan luka sosial umat. LAZISMU harus menjadi jangkar peradaban baru,ā ucapnya, penuh keyakinan.
Sementara itu, Prof. Dr. Amelia Fauziah, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menekankan pentingnya inovasi dalam sistem distribusi zakat.
Ia menyatakan, āZakat harus menjelma menjadi instrumen transformasi sosial yang inklusif. Digitalisasi dan pendekatan berbasis data sangat menentukan efektivitasnyaā.
Forum ini tidak hanya menjadi ajang refleksi, tetapi juga ruang strategis menggagas solusi konkret.
Direktur LAZISMU Pusat, Dr. Nur Kholis, menyampaikan bahwa LAZISMU kini mengembangkan ZISWAF Intelligence Center sebagai pusat data zakat nasional.
āKami ingin menghadirkan kebijakan zakat berbasis evidence. Kebutuhan mustahik harus dijawab secara presisi,ā ujarnya.
Kehadiran tokoh-tokoh lintas generasi memperkuat pesan bahwa dakwah kemanusiaan tak boleh eksklusif pada elite agama saja.
Forum ini memberi warna baru dalam diskursus zakat: bahwa kemiskinan, ketimpangan, dan bencana bukan semata musibah, tapi panggilan kolaborasi lintas iman dan keilmuan.
Semangat inklusiviitas dan keadilan sosial yang disuarakan dalam Milad LAZISMU ini, membuka cakrawala baru bagi ekosistem zakat nasional, yang tak lagi bergerak dalam rel tradisional, melainkan menjelma sebagai pendorong kesejahteraan kolektif.
āJika dakwah tak hadir di ruang-ruang derita, maka ia kehilangan ruhnya,ā tutup Habib Jakfar, disambut gemuruh takbir hadirin.

