Ketika Fashion Bertemu Filantropi: Bie Hin Tailor Rayakan 95 Tahun dengan Cara Spektakuler

Fashion show Bie Hin Tailor 95 tahun
Model berjalan di runway La Maison Fantasia 95 Tahun Bie Hin Tailor. Foto: Ruangcoid
Mascim
Mascim
Print PDF

Ruang.co.id – Dalam rangka merayakan 95 tahun berkarya di industri mode Indonesia, Bie Hin Tailor menggelar pertunjukan spektakuler bertajuk La Maison Fantasia di Shangri-La Grand Ballroom Surabaya. Acara ini bukan sekadar perayaan, melainkan manifestasi visi brand yang memadukan estetika high fashion dengan tanggung jawab sosial melalui program Bie Hin Peduli. Sabtu, (26/7/2025).

Abraham Setiawan, Presiden Direktur sekaligus Creative Director Bie Hin Tailor, menegaskan bahwa momen ini adalah refleksi dari perjalanan panjang brand. ā€œKami percaya bisnis sejati harus memberi dampak nyata,ā€ ujarnya. Pernyataan ini selaras dengan filosofi Trust, Tenacity, Treasure yang menjadi pondasi Bie Hin selama hampir satu abad.

Berbeda dari stereotip Disney yang cenderung kekanakan, Bie Hin Tailor menghadirkan 70 koleksi busana pria dan wanita dengan sentuhan jazz, art deco, dan siluet kontemporer. Koleksi ini terinspirasi dari karakter ikonik seperti Cruella de Vil, Mickey Mouse, dan Frozen, namun diangkat dalam versi dewasa dan berkelas. ā€œKami mempertahankan pesan moral Disney, tapi dengan visual yang lebih sophisticated,ā€ jelas Abraham.

Kolaborasi dengan Concept dan Majestic Hocus Pocus menghasilkan pertunjukan interaktif yang memadukan musik live, taterikal, dan teknologi pencahayaan canggih. Setiap desain mengusung nilai-nilai universal seperti keberanian (Brave), kejujuran (Pinocchio), dan cinta tanpa syarat (Beauty and the Beast).

Abraham Setiawan
Abraham Setiawan, Presiden Direktur sekaligus Creative Director Bie Hin Tailor. Foto: Ruangcoid

Melalui bazaar amal ā€œTogether We Riseā€, Bie Hin menggandeng brand lokal seperti Peurle Jewelry, Atara Batik, dan Facena Beauty Clinic untuk menyumbangkan 30% keuntungan penjualan. Dana ini dialokasikan untuk 8 juta penyandang disabilitas di Indonesia yang masih kesulitan mengakses pendidikan dan transportasi, serta anak-anak dari keluarga kurang mampu.

ā€œKami ingin ciptakan solusi berkelanjutan, bukan sekadar donasi sesaat,ā€ tegas Abraham. Program ini juga menyediakan pelatihan keterampilan bagi penyandang disabilitas agar bisa mandiri secara ekonomi.

Acara ini dihadiri oleh figur inspiratif Surabaya seperti Elisheba Soetopo (Pendiri Alfa Omega Church) dan Dian Apriliana (Dirjen Marketing Pakuwon Group). Kehadiran mereka memperkuat pesan bahwa industri mode bisa menjadi katalisator perubahan sosial.

Menjelang abad pertama Bie Hin Tailor, brand ini berencana mengadopsi Artificial Intelligence (AI) untuk personalisasi layanan, tanpa mengorbankan sentuhan manusiawi yang menjadi ciri khasnya. ā€œKami juga ingin kembangkan Bie Hin Peduli menjadi yayasan mandiri untuk perluasan dampak sosial,ā€ tambah Abraham.

Dari koleksi limited edition bertema Disney hingga kampanye inklusivitas, Bie Hin Tailor membuktikan bahwa fashion bukan sekadar soal tampilan, tapi juga alat untuk menyebarkan kebaikan. Perjalanan 95 tahun ini adalah bukti nyata bahwa bisnis yang bertahan adalah bisnis yang memberi arti.