Sidoarjo, Ruang.co.id – Semangat emak-emak di Sidoarjo kembali menyala. Jumat (1/8), puluhan ibu rumah tangga dari berbagai desa mengikuti pelatihan pengolahan ikan lele menjadi camilan bernilai jual tinggi, seperti risoles dan pempek. Kegiatan ini merupakan inisiatif Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Perikanan, bekerja sama dengan Fish Booster Center, sebagai upaya konkret menekan angka stunting dan pengangguran.
Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, hadir langsung memberi dukungan. Dengan sapaan akrabnya, “Mak Mimik” menyapa peserta dan memompa semangat mereka.
“Saya harap ibu-ibu yang ikut pelatihan ini serius ya. Ilmu ini jangan dipendam sendiri, tapi harus digetok tular ke tetangga. Kalau semua bisa bikin olahan ikan seperti ini, manfaatnya akan besar sekali untuk keluarga dan lingkungan,” ujarnya lugas.
Program pelatihan ini tidak sekadar mengajarkan resep, melainkan mendorong kemandirian ekonomi rumah tangga dan gizi keluarga. Ikan lele dikenal kaya protein dan mudah dibudidayakan. Jika diolah menjadi makanan menarik, seperti pempek atau risoles, maka anak-anak pun lebih mudah menyukainya.
Plt. Kepala Dinas Perikanan, Mahmud, menjelaskan dampak ganda dari pelatihan ini.
“Pelatihan ini tidak hanya soal ekonomi, tapi juga gizi. Kita tahu ikan tinggi protein. Kalau anak-anak suka makan olahan ikan, konsumsi ikan akan meningkat, gizi tercukupi, dan angka stunting bisa ditekan,” katanya.
Ia menambahkan, program semacam ini akan digalakkan ke berbagai desa dengan pendekatan potensi lokal dan keterlibatan aktif warga.
Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo, Bambang Mujianto, menyambut baik program ini. Ia menilai, keterlibatan emak-emak dalam kegiatan produktif seperti ini akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi mikro.
“Kegiatan seperti ini perlu diperluas cakupannya ke seluruh wilayah Sidoarjo. Saya yang hadir sebagai wakil rakyat terus mendorong program-program pemberdayaan yang langsung menyentuh masyarakat, terutama emak-emak yang merupakan pilar ekonomi keluarga,” ungkapnya.
Sementara itu, pihak swasta yang menjadi mitra pelatihan, Fauzan Arifin dari Fish Booster Center, menegaskan komitmennya.
“Kami percaya bahwa peningkatan keterampilan pengolahan ikan akan berdampak langsung pada perekonomian rumah tangga. Ditambah hasil olahan ikan tawar yang terus naik, pasti mudah didapat dan harganya murah,” ucapnya.
Pelatihan ini bukan sekadar kegiatan teknis. Ia menjadi benih harapan baru. Ketika emak-emak berdaya, bukan hanya dapur yang harum, tapi masa depan keluarga juga lebih cerah.

