Malang, Ruang.co.id – Menyambut semarak HUT RI ke-80, DPD Grib Jaya Jawa Timur menghadirkan pesan kemanusiaan Ketum H. Hercules melalui kunjungan ke Panti Griya Lansia Khusnul Khotimah. Bakti sosial ini bukan sekadar seremonial, melainkan bukti nyata komitmen organisasi dalam mengangkat derajat kaum lansia yang sering terabaikan.
Pada Jumat (01/08/2025), para anggota Grib Jaya Jatim tiba dengan membawa berbagai kebutuhan pokok yang disusun berdasarkan kebutuhan riil penghuni panti. Beras, minyak goreng, telur, hingga bahan penyedap seperti teh dan kopi dibagikan secara merata. Tidak ketinggalan, perlengkapan penunjang aktivitas harian seperti daster, sandal, dan peralatan kebersihan turut diserahkan untuk meringankan beban para lansia.
Akhmad Miftahul Ulum, Ketua DPD Grib Jaya Jatim, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari visi Ketum H. Hercules. “Ini adalah wujud nyata pesan Ketum agar kita tak hanya berjuang di ruang pengadilan, tapi juga langsung menyentuh kehidupan masyarakat,” ujarnya.
Interaksi hangat terjalin ketika para anggota meluangkan waktu mendengarkan keluh kesah penghuni panti. Suasana haru pun tercipta saat seorang lansia membagikan kisah hidupnya yang penuh perjuangan, mencerminkan semangat pantang menyerah yang sejalan dengan nilai-nilai Grib Jaya.
Nur Hadi, pengurus panti, berterima kasih pada DPD Grib Jaya Jawa Timur yang hadir dengan aksi kemanusiaan dengan mengunjungi Panti Griya Lansia Khusnul Khotimah ini. “Kedatangan Grib Jaya membawa energi positif. Bantuan ini penting, tapi yang lebih berharga adalah perhatian yang mereka berikan.” Pernyataan ini menguatkan bahwa aksi sosial semacam ini berhasil memulihkan harga diri para lansia yang kerap merasa tak berarti di usia senja.
Di balik tumpukan paket sembako, tersimpan filosofi mendalam tentang kemerdekaan sejati. “Seperti pesan Ketum Hercules, kemerdekaan itu berarti kebebasan dari segala bentuk penderitaan, termasuk kesepian di usia tua,” pungkas Ulum sebelum mengakhiri kunjungan. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa perjuangan kemanusiaan Grib Jaya tak berhenti di meja perundingan, tapi merambah ke ranah sosial yang paling dasar.

