Sidoarjo, Ruang.co.id ā Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golkar Sidoarjo menjadi panggung penting bagi arah politik partai berlambang pohon beringin ini.
Dalam Musda yang digelar Selasa (13/8/2025) di sebuah hotel, satu nama mencuat tanpa pesaing: Adam Rusydi, S.Pd., akhirnya terpilih kembali memimpin DPD Partai Golkar Sidoarjo, lewat aklamasi.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Dr. Adies Kadir, SH., M.Hum., hadir memberi pesan tajam. Ia menegaskan, āTarget nantinya 10 kursi (di DPRD) Sidoarjo. Saya minta ketua terpilih juga ngopeni kader desa, setidaknya tiap tiga bulan sekali ke DPDā.
Saat ini, Fraksi Golkar di DPRD Sidoarjo masih memiliki lima kursi. Adies bahkan berseloroh, āKalau target Golkar 10 kursi, nanti Gerindra Sidoarjo 12 kursi lahā.
Bupati Subandi dan Wabup Mimik Idayana, hadir di Musda itu. Tampak hadir pula, Rahmad Muhajirin selaku Ketua Dewan Pembina DPC P. Gerindra Sidoarjo.
Tak hanya di legislatif, Adies mendorong DPD Sidoarjo menyiapkan langkah besar di kontestasi politik perebutan kursi bupati maupun wakil bupati.
Ia menilai, sudah saatnya kader Golkar maju di eksekutif. āKalau nggak bisa bupati, setidaknya wakilnya. Tapi bisa koordinasi dengan Pak Rahmat,ā ujar kelakarnya, merujuk Rahmat Muhajirin, Ketua Dewan Pembina DPC Gerindra Sidoarjo.
Salah satu nama yang disebut layak maju adalah Warih Andono, Wakil Ketua DPRD Sidoarjo. Bagi Adies, keberanian mengusung kader sendiri akan menjadi simbol kemandirian politik Golkar.
Di sela pembukaan Musda, Adam Rusydi menyatakan siap merespons harapan dan arahan DPP P. Golkar.
āKe depan, kami pastikan Golkar selalu mendukung pemerintahan Kabupaten Sidoarjo. Rekomendasi internal mendorong kami lebih banyak merangkul kaum muda dan Gen Z, karena mereka akan mengisi bonus demografi Indonesia,ā tegas Adam.
Adam Rusydi juga merespon dorongan nantinya untuk maju ke panggung elektoral eksekutif. āKami ikhtiarkan itu,ā jawabnya. Meski dengan diplomatis Ia menampik sebut nama kader Golkar Sidoarjo untuk maju sebagai Wabup.
Berdasarkan data KPU Sidoarjo (2024), perolehan tiga besar kursi di DPRD Sidoarjo, yang masih didominasi PKB dengan 12 kursi, disusul Gerindra 9 kursi, dan Golkar 5 kursi.
Denan demikian, target 10 kursi Golkar Sidoarjo akan bekerja lebih keras lagi. Terutama mendorong para kader desa, untuk lebih optimal menggandakan kekuatan elektoralnya, tantangan yang memerlukan konsolidasi massif hingga ke akar rumput.
Dengan strategi menyasar Gen Z, merangkul desa, dan menyiapkan figur di eksekutif, Musda XI menjadi titik awal ambisi baru Golkar Sidoarjo.
Jika target tercapai, bukan hanya peta politik lokal yang berubah, tetapi juga wajah kepemimpinan daerah yang menjadi harapannya.
Musda Golkar Sidoarjo, sempat diwarnai insiden ringan, saat jam istirahat usai pembukaan, para kader berebut makanan hingga meja jamuan roboh. Namun suasana kembali kondusif di tengah kehangatan internal partai.
Sehari sebelumnya, Musda XI DPD P. Golkar juga berlangsung di Surabaya. Musda itu menjadi momen strategis bagi partai berlambang beringin ini untuk menatap Pemilu 2029.
Dengan calon tunggal dr. Akmarawita Kadir, Golkar menargetkan penguasaan kursi di seluruh daerah pemilihan (dapil) jika pemekaran menjadi enam atau tujuh wilayah benar terjadi.
Kepada DPD Golkar Surabaya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Adies Kadir, menegaskan tugas awal ketua baru adalah mempertahankan kursi pimpinan DPRD Kota Surabaya dan menambah suara di setiap dapil.
āTugas awal adalah mempertahankan kursi pimpinan dan menambah suara di Surabaya. Jangan sampai basis suara menurun,ā tegasnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 mencatat jumlah penduduk Surabaya telah menembus 3,08 juta jiwa.
Akmarawita optimistis menargetkan 10 kursi DPRD. āSelama Golkar ada di hati rakyat, kami optimistis. Target kami 10 kursi, apalagi jika ada penambahan dapil,ā katanya.
Ia menegaskan strategi partai akan disesuaikan dengan dinamika perubahan sistem pemilu yang saat ini masih dibahas.
Akmarawita, yang kini memimpin Komisi D DPRD Surabaya dan adik kandung Adies Kadir, menjadi satu-satunya kandidat ketua, menandai babak baru konsolidasi politik partai di Kota Pahlawan.

