Ruang.co.id – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) kembali menegaskan posisinya sebagai hub logistik terkemuka di Indonesia dengan meluncurkan NCI NJX NIS Service, layanan terbaru yang menghubungkan Surabaya dengan pelabuhan utama di North China seperti Tianjin, Qingdao, dan Xiamen. Kehadiran layanan ini tak hanya memperluas jaringan direct vessel tetapi juga menjadi tonggak sejarah bagi kembalinya HMM, operator kapal kelas dunia, ke dermaga TPS setelah sekian lama absen. Jumāat, (15/8/2025).
Layanan ini dioperasikan oleh tiga kapal dari Pacific International Lines (PIL), satu kapal X-Press Feeders, dan satu kapal milik HMMāMV. Hyundai Unity (Voyage 0173N). Kapal terakhir ini menjadi sorotan karena membawa lebih dari 1.500 TEUs pada sandar perdana di dermaga internasional TPS, Rabu (6/8). Noor Budiwan, Direktur Operasi TPS, menekankan bahwa kerja sama ini adalah bukti kepercayaan mitra global terhadap kualitas layanan TPS. āIni pertama kalinya HMM beroperasi di sini setelah 10 tahun. Kami akan jaga kepercayaan ini dengan layanan terbaik,ā ujarnya.
Richard Mamarimbing, Branch Manager HMM Cabang Surabaya, turut menyatakan kebanggaannya. āSebagai shipping line terbesar kedelapan di dunia, kami berkomitmen mendorong ekspor-impor Jawa Timur melalui kolaborasi dengan TPS,ā katanya. Pernyataan ini sekaligus menegaskan ambisi HMM untuk kembali aktif di pasar Surabaya setelah sekian lama vakum.
Sebagai one stop terminal services, TPS tidak hanya mengandalkan infrastruktur fisik tetapi juga transformasi digital. Sistem terintegrasi mereka mencakup layanan Bea Cukai dan Karantina, memastikan proses bongkar muat berlangsung cepat, akurat, dan aman. āKecepatan dan keandalan adalah prioritas kami,ā tambah Noor.
Sepanjang 2024, TPS mencatat kinerja impresif dengan total arus peti kemas mencapai 1,58 juta TEUs, dan hingga Juli 2025 telah menembus angka 908.136 TEUs. Dominasi mereka di Pelabuhan Tanjung Perak juga tak tergoyahkan, dengan pangsa pasar internasional sebesar 83%.
Kehadiran rute baru ini diharapkan menjadi game changer bagi eksportir Jawa Timur. Akses langsung ke pelabuhan China akan memangkas waktu pengiriman dan biaya logistik, sehingga produk lokal seperti hasil pertanian, tekstil, dan furnitur bisa lebih kompetitif di pasar global. āIni adalah pintu peluang baru,ā tegas Noor.
Dengan kombinasi infrastruktur mutakhir, kemitraan strategis, dan layanan digital, TPS siap menjadi tulang punggung logistik Indonesia di kancah internasional. Langkah ini tidak hanya memperkuat posisi Surabaya sebagai gerbang perdagangan timur Indonesia, tetapi juga mendukung visi pemerintah untuk meningkatkan daya saing ekspor nasional.

