Strategi Cerdas TPS Surabaya Atasi Lonjakan Kargo Saat Libur Nyepi, Idul Fitri, dan Cuti Bersama 2025

Strategi TPS Surabaya
TPS Surabaya siap hadapi lonjakan kargo saat libur nasional 2025 dengan strategi operasional terbaik. Foto: Istimewa
Mascim
Mascim
Print PDF

Ruang.co.id – Libur Idul Fitri selalu menjadi momen yang dinanti, tidak hanya oleh masyarakat umum, tetapi juga oleh pelaku industri logistik. Terminal Petikemas Surabaya (TPS), salah satu terminal petikemas terbesar di Indonesia, telah menyiapkan serangkaian strategi untuk menghadapi lonjakan aktivitas kargo selama periode peak season, Rabu, (12/3) termasuk libur Nyepi, Idul Fitri, dan cuti bersama 2025.

Libur Idul Fitri seringkali diikuti dengan peningkatan signifikan dalam aktivitas layanan di pelabuhan. Beberapa faktor yang memengaruhi hal ini antara lain arus masuk barang untuk kebutuhan hari raya, pembatasan operasional truk di jalan nasional, serta libur nasional dan cuti bersama. TPS juga mengantisipasi potensi kongesti di pelabuhan asal maupun tujuan, yang dapat berdampak pada peningkatan okupansi lapangan penumpukan (Yard Occupancy Ratio – YOR).

Untuk mengatasi tantangan ini, Strategi TPS Surabaya telah menyusun beberapa kunci. Pertama, TPS berkoordinasi dengan Bea Cukai untuk mengatur area penumpukan peti kemas ekspor dan impor. Kedua, TPS melakukan housekeeping atau pembersihan lapangan penumpukan peti kemas impor guna menyiapkan ruang bagi peti kemas yang akan datang setelah proses pembongkaran dari kapal.

Ketiga, TPS meningkatkan operasional stack height menjadi 5 tumpukan (tier) untuk kapal feeder, yang akan meningkatkan kapasitas penumpukan peti kemas ekspor tujuan Singapura atau Tanjung Pelepas, Malaysia. Langkah keempat adalah Pemindahan Lokasi Penimbunan (PLP) ke Lini II di luar area TPS untuk peti kemas yang telah lebih dari 3 hari berada di lapangan penumpukan, sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 25 Tahun 2017.

Direktur Operasi TPS, Rino Wisnu Putro, menegaskan bahwa TPS telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan kelancaran operasional selama peak season. “Kami siap memberikan pelayanan terbaik untuk memastikan kelancaran arus barang selama periode sibuk ini,” ujar Rino.

Baca Juga  Setor Kewajiban Kepada Negara, Pelindo Petikemas Rp 1,51 Triliun

Dari sisi operasional, TPS akan beroperasi non-stop 24 jam, 7 hari dalam seminggu, kecuali pada Hari H Idul Fitri. Pada Hari H+1, TPS akan kembali beroperasi normal mulai pukul 00:01 WIB. Bagi pengguna jasa yang memiliki keluhan atau pertanyaan, Customer Service TPS siap membantu (24/7) dan dapat dihubungi melalui saluran telepon di (031) 320 2020 atau melalui email ke alamat [email protected].

TPS adalah penyedia layanan jasa dalam mata rantai logistik, khususnya petikemas ekspor/impor di Indonesia. Sebagai salah satu anak usaha PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) yang merupakan Subholding dalam PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Grup, TPS merupakan terminal pertama di Indonesia yang menerapkan standar keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan (ISPS Code) yang mulai diterapkan sejak bulan Juli 2004.

Pada Tanggal 1 Oktober 2021, Pelindo I, II, III dan IV bergabung menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Hal ini dilakukan sebagai upaya menyederhanakan dan mempermudah layanan. Langkah lanjut integrasi Pelindo adalah melakukan standarisasi layanan serta melakukan berbagai inovasi dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan untuk terus maju dan berkembang menyelaraskan diri dengan kemajuan dan perubahan.

Dengan berbagai langkah persiapan yang telah disusun, TPS optimis dapat menjaga kelancaran operasional dan memberikan layanan terbaik bagi seluruh pengguna jasa selama periode peak season Libur Hari Raya Nyepi, Idul Fitri dan Cuti Bersama 2025.

TPS menyiapkan beberapa strategi, termasuk koordinasi dengan Bea Cukai, pembersihan lapangan penumpukan, peningkatan stack height, dan pemindahan lokasi penimbunan.

Customer Service TPS dapat dihubungi melalui telepon di (031) 320 2020 atau melalui email ke [email protected].

TPS akan beroperasi non-stop 24 jam, 7 hari dalam seminggu, kecuali pada Hari H Idul Fitri. Operasional normal akan kembali pada Hari H+1.

TPS merupakan terminal pertama di Indonesia yang menerapkan standar keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan (ISPS Code) sejak Juli 2004.