Bukan Demo Anarkis, Ribuan Kicau Mania Padati GOR Sidoarjo, Bupati Cup 2025 Penuh Meriah

Kicau mania Sidoarjo
Ribuan pecinta burung dari berbagai daerah ramaikan Lomba Burung Berkicau Bupati Cup 2025 di Sidoarjo, penuh semangat sportivitas. Foto: Istimewa
Ruang Nurudin
Ruang Nurudin
Print PDF

Sidoarjo, Ruang.co.id – Ratusan massa berkumpul di Parkir Timur Gelanggang Olah Raga (GOR) Sidoarjo, bukan dengan tujuan untuk unjuk rasa Anarkis yang belakangan ini melanda negeri kita.

Namun, ratusan orang itu dengan ribuan burung berkicau kesayangannya, dikenal dengan sebutan kicau mania, tumpah ruah di Parkir Timur GOR Sidoarjo, untuk berlaga kompetisi dalam ajang Lomba Burung Berkicau Bupati Cup 2025, Minggu (31/08/2025).

Suasana semarak mengisi HUT Kemerdekaan RI ke- 80 tahun ini, mereka penuh semangat, dan kebersamaan membungkus jalannya Lomba Burung Berkicau.

Pelestari Burung Indonesia (PBI) Sidoarjo bersama Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, sebagai penyelenggara Lomba Burung Berkicau Bupati Cup.

Ajang bergengsi yang memperebutkan Piala Bupati Sidoarjo ini menjadi magnet luar biasa. Tidak hanya peserta dari Sidoarjo dan Jawa Timur, kicau mania dari Jawa Tengah, Bali, Jawa Barat, hingga Kalimantan, turut menjadi peserta lomba ini.

Bupati Sidoarjo Subandi, yang membuka acara, menyampaikan pesan mendalam. ā€œMelalui kegiatan ini, kita dapat menyatukan semangat, saling mengenal, dan berbagi pengalaman. Semangat sportivitas, kebersamaan, dan kekompakan ini sejalan dengan visi Kabupaten Sidoarjo untuk terus tumbuh maju, sejahtera, dan harmonis,ā€ ujarnya penuh rasa bangga.

Bupati Subandi menegaskan, lomba ini lebih dari sekadar kompetisi burung. Ia mengajak para peserta mengutamakan persaudaraan, bukan semata kemenangan.

ā€œDengan kegiatan seperti lomba kicau burung ini, meskipun tampak sederhana, memiliki makna penting dalam menumbuhkan solidaritas dan mempererat kebersamaan,ā€ tambahnya.

Di tengah situasi nasional yang sarat dinamika, Subandi juga mengimbau masyarakat tetap bijak dalamenyikapi berbagai persolan.

ā€œMari kita jadikan Sidoarjo sebagai daerah yang damai, kondusif, dan penuh persaudaraan. Karena hanya dengan suasana yang aman dan harmonis, pembangunan dapat berjalan efektif dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai,ā€ pintanya.

Baca Juga  Mahalnya Ekosistem Wisata Indonesia! Bisakah Tarif Transportasi & Hotel Ditekan untuk Dongkrak Kunjungan Turis?

Ketua PBI Sidoarjo, Nur Kojen, mengungkapkan antusiasme peserta meledak jauh melampaui ekspektasi.

ā€œSemula yang mendaftar hanya sekitar 350 orang, tapi menjelang acara ribuan kicau mania hadir. Mereka mengikuti berbagai kelas, mulai dari Cicak Ijo, Branjangan, Anis Merah, hingga Murai Batu,ā€ jelas pria yang akrab disapa Abah Kojen ini.

Cak Ali, Ketua Panitia Lomba, menambahkan bahwa kehadiran peserta lintas daerah menunjukkan semakin tingginya minat terhadap dunia burung kicau.

ā€œKami berharap tahun depan jumlah peserta semakin banyak, dengan kelas-kelas baru yang lebih kompetitif,ā€ ungkapnya optimistis.

Lomba ini tidak hanya menghidupkan semangat pelestarian burung, tetapi juga menjadi wadah edukasi tentang keanekaragaman hayati dan peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat Sidoarjo.

 

Jenis Burung dalam Lomba Kicau Mania

Dalam ajang Kicau Mania, banyak jenis burung yang dilombakan, baik burung lokal Indonesia maupun burung impor.

Setiap jenis burung memiliki kelas atau kategori sendiri, tergantung suara, gaya kicauan, ketahanan, dan teknik perawatan.

Berikut daftar burung yang paling populer dalam lomba Kicau Mania:

āœ“ Burung Kicau Kelas Utama. Jenis burung dan Keunggulannya:

– Murai Batu (White-rumped Shama) , raja lomba, dikenal dengan volume keras, variasi kicau beragam, dan gaya ekor unik.

– Kacer (Magpie Robin), populer karena gaya tarung (ngerol-ngerol), suara bervariasi, dan mudah di master.

– Cucak Ijo (Leafbird), suara merdu, cerdas menirukan suara burung lain, warna hijau eksotis.

– Kenari, burung kecil dengan suara merdu dan panjang; kelas lomba dinilai dari irama dan ketahanan suara.

– Lovebird, burung kecil warna-warni, populer untuk kelas fighther maupun isian karena suara ngekek panjang.

āœ“ Burung Kicau Kelas Populer. Jenis Burung:

Baca Juga  Blegur Prijanggono Buka Suara Soal Aturan Sound Horeg di Jatim

– Pleci (Zosterops), burung mungil, memiliki suara nyaring dan gaya kicau kompak saat digantang rame-rame.

– Cendet / Pentet, burung predator kecil yang pintar meniru suara burung lain.

– Kolibri Ninja, suara kecil namun tajam, banyak kelas khusus untuk pemula.

– Anis Merah, burung legendaris yang terkenal karena gaya teler dan kicauannya yang lantang.

– Anis Kembang, suara lebih merdu, meski populasinya kini semakin langka.

āœ“ Burung Kicau Langka atau Premium. Jenis burung catatan:

– Hwamei (burung impor), populer era 1980-1990-an, kini langka di lomba.

– Poksay Hongkong , suara keras dan unik, sempat jadi primadona pada masa awal lomba.

– Cucak Rawa (Cucak Rowo), dulu menjadi ikon, kini mulai dilindungi sehingga jarang dilombakan.

– Jalak Suren, suara keras dan pintar meniru, tetapi kini jarang masuk kelas utama.

āœ“ Kelas Lomba yang Umum Digelar.

1. Kelas Murai Batu – selalu menjadi kelas bergengsi.

2. Kelas Lovebird – terbagi menjadi Lovebird Fighter, Lovebird Paud (usia muda), dan Lovebird Balibu.

3. Kelas Kacer – fokus pada variasi lagu dan volume suara.

4. Kelas Cucak Ijo – banyak penggemar di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

5. Kelas Kenari – menilai panjang suara, variasi, dan ketahanan.

6. Kelas Pleci – biasanya lomba masal karena burung ini kecil dan cepat berkicau serempak.

āœ“ Burung Baru yang Mulai Populer. Beberapa tahun terakhir, muncul tren baru lomba untuk burung:

– Branjangan – dengan suara unik dan gaya ngetril.

– Srigunting – meski tidak sebesar murai atau kacer, peminatnya mulai banyak.

– Trucukan – kerap dilombakan dalam kontes kelas latber (latihan bersama).

Baca Juga  Malam Penyelamatan Ni Kadek Calon Buruh Migran: Perjuangan Berat, Ingin Pulkam dan Ijazah Ditahan, Anak Balita Menanti di Rumah