Air Bersih Umbulan Perumda Delta Tirta Jadi Penopang Harapan di Tengah Duka Ponpes Al Khoziny

Delta Tirta Umbulan
Air bersih Umbulan Perumda Delta Tirta Sidoarjo jadi penopang utama dapur umum dan MCK di tragedi runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny. Foto: Istimewa
Ruang Nurudin
Ruang Nurudin
Print PDF

Sidoarjo, Ruang.co.id – Deru tangis keluarga korban dan luapan denting doa yang tak henti-henti terdengar di Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.

Tragedi ambruknya bangunan empat lantai Musala dan asrama putra Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, meninggalkan duka mendalam bagi semua pihak.

Peristiwa tragedi ini pun, sontak menghentak ke seluruh penjuru, tersiar kabar duka cita hingga masyarakat internasional.

Di tengah kepedihan itu, ada secercah harapan yang lahir dari aliran air bersih Umbulan yang disalurkan dan dikirimkan Perumda Delta Tirta Sidoarjo.

Sejak hari pertama pasca-reruntuhan, bantuan sebanyak satu unit truk tangki air bersih dengan kapasitas volume 5.000 liter/ 5 kilo liter Air, tiba di area posko tanggap bencana di ponpes. Setiap hari bantuan kemanusiaan Perumda Delta Tirta berupa air bersih, tersalurkan satu truk tengki.

Air itu menjadi denyut kehidupan di tengah suasana pilu, menopang dapur umum yang tak pernah berhenti menanak nasi dan memasak lauk untuk para korban, relawan, serta tim evakuasi.

Direktur Utama Perumda Delta Tirta Sidoarjo, Ir. Dwi Hary Soeryadi, M.M.T., dalam keterangannya menegaskan, pihaknya langsung bergerak cepat tanpa menunggu instruksi panjang.

ā€œKami langsung mengirimkan bantuan air bersih Umbulan sejak hari pertama, karena kami sadar kebutuhan mendesak bagi dapur umum dan seluruh posko,ā€ ujarnya.

Ia menambahkan, ā€œAir adalah sumber kehidupan, dan dalam situasi darurat seperti ini, kami ingin memastikan semua yang berada di lingkungan ponpes dapat terpenuhi kebutuhannyaā€.

Air Jadi Nafas Posko Kemanusiaan

Air bersih Umbulan itu bukan sekadar mengalirkan kebutuhan fisik, tetapi juga mengikat rasa solidaritas.

Dari satu tangki, lahirlah tiga kali proses memasak, masing-masing tiga kali 1.500 porsi makanan setiap harinya.

Baca Juga  Duka Reruntuhan Al Khoziny, PKB Sidoarjo Galang Bantuan untuk Korban

Makanan itu menyebar ke seluruh titik, ke posko tim medis, posko pusat data dan informasi, keluarga santri yang menunggu kabar di gedung empat lantai kantor LBH Ponpes, hingga para jurnalis yang mengabadikan setiap detik duka korban dan keluarganya.

Di dapur umum, asap mengepul dari panci besar, aroma nasi hangat berpadu dengan suara relawan yang saling menyemangati.

Di sinilah, air bersih dari Perumda Delta Tirta menjadi tulang punggung: mencuci beras, mencuci lauk pauk, ikan, dan sayur mayur, merebus air minum, hingga membersihkan perlengkapan makan.

Bachtiar Ifan, Humas Perumda Delta Tirta, menyampaikan bahwa pihaknya menambah kapasitas pasokan air.

ā€œPada hari Kamis, kami mengirimkan bantuan sebanyak tiga truk tangki, karena kebutuhan semakin meningkat. Kami ingin memastikan tidak ada aktivitas posko yang terhenti hanya karena kekurangan air,ā€ tegasnya.

Mengalir ke MCK, Menjaga Martabat Sidoarjo

Selain dapur umum, aliran air bersih juga mengalir ke fasilitas MCK darurat. Ratusan orang yang bertahan di lingkungan ponpes—dari relawan, keluarga korban, hingga warga sekitar—bergantung penuh pada suplai ini.

Di tengah rasa kehilangan, air menjadi penguat martabat manusia, terutama terhadap setiap orang yang ada di lingkungan Ponpes Al Khoziny, yang menantikan tanggap bencana segera berakhir.

Tak jarang, para relawan terlihat berbaris, menunggu giliran mengambil air untuk membersihkan diri sebelum kembali berjibaku di reruntuhan.

ā€œKalau tidak ada air ini, kami pasti kesulitan. Apalagi relawan butuh tetap sehat agar bisa membantu evakuasi,ā€ tutur Siti Rahma, seorang relawan dari PMI Sidoarjo, sembari menimba air dari bak penampungan darurat.

Menyulam Solidaritas, Menumbuhkan Harapan

Tragedi ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny, memang mengguncang rasa kemanusiaan.

Namun, dari kepedihan itu, lahirlah kekuatan solidaritas. Bantuan air bersih dari Perumda Delta Tirta bukan hanya soal logistik, melainkan simbol nyata bahwa masyarakat Sidoarjo tak pernah dibiarkan sendirian.

Baca Juga  Debit Air Menurun, Perumda Delta Tirta Upayakan Pemenuhan Kebutuhan Pelanggan

Di setiap tegukan air minum, di setiap sendok nasi hangat, terselip doa agar tragedi ini cepat berlalu.

Raut lelah di wajah tim evakuasi sedikit terobati, ketika bisa melepas dahaga dengan air yang bersih dan segar yang disalurkan oleh Perumda Delta Tirta.

Air bersih bantuan Perumda Delta Tirta juga menjadi pengingat tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana. Air bersih ini, juga menjadi edukasi di Tengah Bencana.

Di saat tragedi, masyarakat bisa melihat betapa vitalnya infrastruktur air. Tanpa pasokan cepat, banyak aktivitas penanganan korban bisa terhenti.

ā€œBencana ini membuka mata kita, bahwa air bukan hanya kebutuhan sehari-hari, tapi juga menjadi penopang utama dalam keadaan darurat,ā€ kata Zaini, seorang relawan tim kebencanaan lapangan.

Air Bersih Delta Tirta Redakan Emosi Duka Bencana

Di balik tangis kehilangan, air bersih Umbulan dari Perumda Delta Tirta mengalirkan pesan, bahwa kepedulian tak pernah berhenti.

Perumda Delta Tirta Sidoarjo menunjukkan diri, bahwa pelayanan publik sejati adalah hadir di saat paling dibutuhkan, terutama di peristiwa bencana.

Di tenda-tenda darurat, anak-anak santri yang selamat dan yang sebelum dilarikan ke rumah sakit, meneguk air minum dengan wajah letih namun penuh syukur.

Bagi mereka, setiap tetes air adalah kekuatan untuk bertahan merasakan anugerah Ilahi, setiap aliran adalah doa untuk para sahabat yang tak lagi bersama.

Hingga Jumat malam (3/10/2025), Perumda Delta Tirta telah menyalurkan 10 truck tengki dengan kapasitas volume 5.000 liter/ 5 kilo liter air.

Tragedi Ponpes Al Khoziny memang menyayat hati. Tetapi, dari setiap pasokan air yang datang, masyarakat belajar bahwa kepedulian adalah sungai kehidupan yang tak pernah kering.

Di Sidoarjo, melalui tangan-tangan peduli salah satunya yang datang dari Perumda Delta Tirta, masih terus mengalirkannya.

Baca Juga  Doa dan Usaha Tak Henti untuk Santri di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny