Ruang.co.id – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) kembali menunjukkan kinerja gemilang dengan mencatatkan pertumbuhan arus peti kemas internasional yang menggembirakan. Pada bulan Oktober 2025, terminal kebanggaan Kota Surabaya ini berhasil membukukan lompatan signifikan sebesar 8,5% secara month-on-month. Pencapaian ini bukan sekadar angka biasa, melainkan sebuah torehan rekor throughput peti kemas tertinggi yang berhasil dicapai dalam sepuluh bulan terakhir sepanjang tahun 2025.
Volume peti kemas internasional melesat dari 127 ribu TEUs di bulan September menjadi 138 ribu TEUs pada Oktober. Pencapaian puncak baru ini menjadi penanda bangkitnya optimisme di sektor logistik nasional. Secara kumulatif, dari Januari hingga Oktober 2025, arus peti kemas internasional tetap stabil dengan pertumbuhan 0,68% year-on-year, dari 1,24 juta TEUs menjadi 1,25 juta TEUs.
Di balik pertumbuhan yang positif ini, Terminal Petikemas Surabaya menghadapi tantangan tersendiri pada arus domestik. Total arus peti kemas, baik domestik maupun internasional, masih mengalami koreksi tipis sebesar 0,24% dibandingkan periode sama tahun lalu. Penyebab utamanya adalah ketidakseimbangan antara volume dan frekuensi kunjungan kapal domestik yang kerap disebut sebagai kondisi unbalancing.
Infrastruktur kelas dunia yang dimiliki TPS menjadi tulang punggung kinerja positif ini. Terminal ini mengandalkan dermaga internasional sepanjang 1.000 meter dan dermaga domestik 450 meter yang dilengkapi dengan 12 unit e-CC. Teknologi mutakhir ini menjadi kunci dalam menunjang efisiensi dan keandalan operasional bongkar muat yang menjadi daya tarik utama bagi pengguna jasa.
Dari sisi perdagangan luar negeri, performa ekspor-impor menunjukkan tren yang menggembirakan. Arus ekspor pada periode Januari-Oktober 2025 tumbuh 0,88% year-on-year, dari 615 ribu TEUs menjadi 620 ribu TEUs. Sementara itu, arus impor juga mengalami kenaikan sebesar 0,48% dari 630 ribu TEUs menjadi 633 ribu TEUs.
Komposisi neraca perdagangan melalui TPS menunjukkan keseimbangan yang stabil. Perbandingan arus peti kemas ekspor dan impor periode Januari-Oktober 2025 tetap konsisten di angka 49% untuk ekspor dan 51% untuk impor. Pola ini tidak mengalami perubahan berarti dibandingkan periode sama tahun 2024, menunjukkan konsistensi dalam pola perdagangan melalui gerbang utama di Jawa Timur ini.
Erika Asih Palupi, Sekretaris Perusahaan TPS, menyampaikan bahwa pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan yang terus mengalir dari pengguna jasa. “Konsistensi dan kualitas layanan TPS menjadi faktor penentu dalam membangun kepercayaan ini,” tegasnya. Pernyataan ini mendapatkan respons positif dari kalangan pengguna jasa.
Husni, Wakil Ketua Umum Bidang Kepelabuhanan dan Kepabeanan ALFI Jatim, turut mengapresiasi kualitas layanan TPS. Menurutnya, berbagai perbaikan yang dilakukan TPS telah memberikan dampak positif bagi kelancaran aktivitas logistik para pelaki usaha. Meski demikian, ia berharap adanya percepatan proses khususnya pada tahap receiving dan delivery untuk semakin mempertajam efisiensi.
SVP Komersial dan Pengembangan Bisnis TPS, Bayu Setyadi, membeberkan sejumlah langkah inovasi yang sedang digarap. Proses elektrifikasi 22 RTG sedang berjalan sebagai komitmen TPS terhadap keberlanjutan lingkungan. “Kami juga akan menambah tiga unit Reach Stacker untuk meningkatkan kualitas layanan di Lapangan Penumpukan,” ujarnya penuh semangat.
Deployment 14 unit e-RTG baru secara bertahap menjadi bukti keseriusan TPS dalam memenuhi harapan pengguna jasa. Dari sisi produktivitas, TPS mencatatkan rata-rata kinerja bongkar muat sebesar 52 box per ship per hour selama Januari-Oktober 2025. Angka ini jauh melampaui standar minimum 48 box per ship per hour yang ditetapkan Kementerian Perhubungan.
Pencapaian gemilang ini semakin dikukuhkan dengan penguasaan pangsa pasar yang dominan sebesar 83% di Pelabuhan Tanjung Perak. Posisi kuat ini tidak lepas dari konsistensi kinerja dan komitmen TPS dalam memberikan layanan terbaik bagi seluruh mitra dan pengguna jasa.

