Ruang.co.id – Sebuah lanskap baru mulai bersemi di pusat logistik nasional. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Sub Regional Jawa Regional 3 secara resmi melaksanakan kegiatan penanaman pohon serentak dalam skala besar di kawasan Jalan Laksda M. Natsir, yang terletak di dalam Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Rabu, (03/12/2025). Aksi penghijauan kawasan pelabuhan yang mengusung tema āHijaukan Daratan, Birukan Laut ā Tanjung Perak Asri, Logistik Lestariā ini bukanlah kegiatan seremonial biasa. Ini merupakan tindak lanjut transformasi kawasan yang berkelanjutan, sekaligus deklarasi nyata komitmen menuju konsep pelabuhan hijau atau green port yang berwawasan lingkungan.
Gerakan penanaman massal oleh BUMN pelabuhan ini berhasil menyatukan seluruh ekosistem maritim. Turut serta dalam momentum penting ini perwakilan dari Pelindo Group, KSOP Utama Tanjung Perak, TNI AL, Polri, serta para tenant dan stakeholder kawasan. Kolaborasi ini menegaskan bahwa penataan lingkungan pelabuhan adalah agenda kolektif. Secara spesifik, program penghijauan Pelindo ini menjadi babak baru pasca operasi penertiban PKL dan parkir liar yang sebelumnya dilakukan di lokasi yang sama, mengubah area yang sempat tak teratur menjadi ruang yang produktif.
Sebanyak 5.000 tanaman pelabuhan dengan varietas yang beragam kini menghampar di lahan seluas kurang lebih 3.000 meter persegi. Persiapan lahan dilakukan secara matang, termasuk pengurugan tanah taman sebanyak 23 ton untuk memastikan media tanam yang subur. Pemilihan jenis tanaman dilakukan dengan pertimbangan estetika dan fungsi ekologi yang mendukung estetika kawasan pelabuhan. Terdapat Bougenville dan Pucuk Merah masing-masing 141 tanaman sebagai pemberi aksen warna, Tabebuya sebanyak 46 tanaman, serta Palem Bismark yang kokoh berjumlah 27. Untuk menutup tanah dan memperindah bagian bawah, ditanam pula Krokot atau Brokoli Hias, Brokoli Hias biasa, dan Ubi Hiasāmasing-masing 200 tanamanāyang dilengkapi dengan Rumput Hias seluas 248 meter persegi. Kombinasi tanaman hias pelabuhan ini dirancang untuk menciptakan ruang hijau Pelabuhan Tanjung Perak yang visually appealing dan fungsional.
Sub Regional Head Jawa Pelindo Regional 3, Purwanto Wahyu Widodo, menegaskan makna strategis di balik aksi penghijauan Tanjung Perak ini. āPenanaman pohon ini adalah simbol transformasi kawasan Pelabuhan Tanjung Perak. Setelah penertiban PKL dan parkir liar, kami memastikan area ini tidak kembali kumuh dengan menjadikannya ruang hijau yang bermanfaat bagi semua. Ini adalah komitmen Pelindo untuk menghadirkan pelabuhan yang tertib, aman, dan berwawasan lingkungan,ā tegas Purwanto. Lebih lanjut, ia berharap kegiatan pelestarian lingkungan ini dapat menjadi role model pelabuhan hijau bagi pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia, membuktikan bahwa penataan kawasan pelabuhan harus sejalan dengan upaya penghijauan berkelanjutan.
Dukungan penuh juga disampaikan oleh otoritas setempat. Kepala Kantor KSOP Utama Tanjung Perak Surabaya, Agustinus Maun, S.T., M.T., mengapresiasi langkah Pelindo Sub Regional Jawa tersebut. Ia menilai penghijauan kawasan strategis ini sebagai bagian integral peningkatan daya saing pelabuhan. āPenghijauan kawasan pelabuhan merupakan bagian penting dari upaya kami bersama Pelindo untuk meningkatkan keselamatan, kenyamanan, dan daya saing Pelabuhan Tanjung Perak. Ruang publik yang hijau akan mendukung operasional logistik yang lebih baik serta meningkatkan citra lingkungan pelabuhan,ā jelas Agustinus. Ia menambahkan, āSemoga sinergi seperti ini terus meningkat, karena pelabuhan yang tertata dan hijau menjadi kebutuhan utama sektor maritim modern.ā
Partisipasi aktif dari anak perusahaan, PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), menunjukkan pendekatan terintegrasi Pelindo Group. Sekretaris Perusahaan TPS, Erika A. Palupi, menjelaskan filosofi transformasi logistik dan ekologi yang berjalan paralel. āSebagai terminal petikemas berstandar internasional, TPS tidak hanya fokus pada peningkatan produktivitas dan kualitas layanan, tetapi juga pada tanggung jawab lingkungan. Penghijauan merupakan langkah nyata mewujudkan pelabuhan hijau yang menjadi standar di Pelindo Grup, termasuk pemanfaatan energy terbarukan, pengurangan emisi dan pelestarian serta perluasan area hijau sebagai penyangga lingkungan terminal,ā paparnya. Pernyataan ini memperkuat bahwa program ecoport tidak hanya tentang menanam pohon, tetapi merupakan sistem yang mencakup pengurangan emisi karbon dan pemanfaatan energi terbarukan.
Pada spektrum yang lebih luas, penanaman 5.000 pohon di Surabaya ini memiliki tujuan multidimensi. Kegiatan ini adalah batu fondasi dari komitmen Pelindo mewujudkan Ecoport. Tujuannya jelas: menciptakan ruang publik hijau yang aman bagi pengguna jasa dan masyarakat, meningkatkan estetika, serta berkontribusi pada pengurangan jejak karbon operasional pelabuhan. Program pelabuhan berkelanjutan ini juga selaras dengan visi Kota Surabaya sebagai kota ramah lingkungan. Yang tak kalah penting, inisiatif penghijauan di Tanjung Perak ini dirancang sebagai pondasi program serupa yang akan direplikasi di pelabuhan-pelabuhan lain dalam pengelolaan Pelindo Group, menyebarkan praktik baik tata kelola pelabuhan hijau secara nasional.
Pelindo Sub Regional Jawa Regional 3 memastikan komitmen berkelanjutan dalam menjaga tata ruang lingkungan pelabuhan. Pemeliharaan akan mencakup aspek pengamanan, peningkatan estetika, dan integrasi ruang hijau terintegrasi dengan operasional logistik. Dengan demikian, kegiatan penanaman pohon serentak ini menjadi penegasan peran BUMN kepelabuhanan yang tidak hanya fokus pada layanan operasional, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan pelabuhan dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya, membangun logistik yang lestari untuk masa depan.

