ruang

Sejarah Awal Mula Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia

Gambar: Ilustrasi (pexels)
Ruang Ilham
Ruang Ilham
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia dipicu oleh pencarian rempah-rempah yang sangat berharga di Eropa serta keinginan untuk menemukan jalur perdagangan baru setelah kejatuhan Konstantinopel tahun 1453.

Motivasi utama mereka dikenal sebagai “Gold, Glory, and Gospel”—mencari kekayaan, kejayaan, dan menyebarkan agama Kristen.

Portugis merupakan kedatangan bangsa Barat pertama yang tiba di Indonesia. Pada tahun 1511, mereka menaklukkan Malaka di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque dan menjalin hubungan dagang dengan kerajaan di Maluku, sumber utama rempah-rempah.

Kemudian Spanyol datang setelah Portugis, berusaha bersaing di Maluku pada tahun 1521. Namun, persaingan ini diselesaikan melalui Perjanjian Saragosa (1529), yang membagi wilayah kekuasaan di Asia antara Portugis dan Spanyol.

Masa Kedatangan Belanda di Indonesia, Penjajah Terlama

Setelah Spanyol, Belanda tiba di Indonesia pada tahun 1596 di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Belanda adalah negara yang paling lama menjajah Indonesia.

Penjajahan Belanda di Indonesia berlangsung selama sekitar 350 tahun, dimulai pada abad ke-17 dan berakhir pada tahun 1949.

Mereka kemudian mendirikan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) pada tahun 1602. Inilah yang berhasil menggusur Portugis dan mendirikan pusat kekuasaan di Batavia pada 1619, memulai era panjang kolonialisme di Nusantara.

VOC menerapkan sistem monopoli yang ketat. Mereka memaksa pedagang Indonesia untuk menjual rempah-rempah mereka secara eksklusif kepada perusahaan dengan harga yang telah ditentukan. Praktik ini memastikan keuntungan besar bagi VOC, sementara pada saat yang sama membuat masyarakat setempat miskin.

Selama masa penjajahan ini, Belanda menguasai sebagian besar wilayah Indonesia dan menjalankan sistem kolonial yang berdampak besar pada kehidupan masyarakat Indonesia.

Baca Juga  Sederet Prestasi Perjalanan 11 Tahun Unusa di Dunia Pendidikan