Sidoarjo, Ruang.co.id – Calon Bupati Sidoarjo nomor urut 1, Subandi, menggelar diskusi hangat bersama puluhan pemuda milenial di sebuah kafe kawasan Lingkar Timur, Sidoarjo, pada Selasa malam (12/11). Dalam suasana santai dengan dekorasi kafe bernuansa Jawa klasik, Subandi berdialog dengan perwakilan berbagai komunitas pemuda Sidoarjo yang aktif di bidang olahraga, lingkungan, UMKM, dan pariwisata.
Diskusi ini membahas berbagai permasalahan penting di Sidoarjo, mulai dari kesenjangan pendidikan hingga kurangnya eksplorasi potensi pariwisata. Subandi menegaskan komitmennya untuk membangun “good government” dengan melibatkan pemuda dalam pengembangan Sidoarjo. Menurutnya, peran pemuda sangat penting dalam menciptakan Sidoarjo Smart City yang beradab, mandiri, dan mampu mengkritisi kebijakan pemerintah dengan konstruktif.
Salah satu isu yang disoroti adalah kesenjangan pendidikan antara sekolah negeri dan swasta, khususnya di wilayah pedesaan. Dalam programnya, Subandi berencana menambah bantuan untuk sekolah swasta, yang saat ini masih minim. “Dengan bantuan Rp200 juta per sekolah, kami ingin sekolah swasta dapat menampung siswa kurang mampu dan menyediakan pendidikan terjangkau,” ujar Subandi.
Isu lain yang dibahas adalah pengembangan pariwisata Sidoarjo. Saat ini, Sidoarjo lebih sering menjadi lokasi persinggahan daripada destinasi utama. Subandi mengusulkan rencana untuk mengembangkan area wisata, seperti Lumpur Lapindo, agar lebih menarik bagi wisatawan. Dia membayangkan area wisata ini dilengkapi UMKM lokal dan creative space yang membuat wisatawan lebih betah berlama-lama di Sidoarjo.
Dalam pemerintahan Subandi-Mimik nantinya, juga akan ada reformasi birokrasi, khususnya dalam menempatkan ASN sesuai kompetensi bidangnya. Hal ini, menurutnya, akan membantu meningkatkan kinerja dinas dan sinergi dengan masyarakat dalam berbagai sektor. “Kami akan memastikan ASN yang bertugas di OPD memiliki kompetensi sesuai bidangnya, agar setiap program berjalan maksimal,” tegas Subandi.
Subandi juga merencanakan kebijakan untuk mengangkat pengrajin lokal, seperti pengrajin batik Kenongo, dengan mewajibkan ASN Sidoarjo mengenakan batik Kenongo sebagai seragam kerja. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas UMKM batik di Sidoarjo.
Acara ini diakhiri dengan komitmen Subandi untuk melibatkan pemuda dalam membangun Sidoarjo yang lebih baik, menuju Sidoarjo Smart City. “Subandi-Mimik akan bersama pemuda menata masa depan Sidoarjo,” ujarya, disambut tepuk tangan meriah dari para peserta. (DIN)