Jember, Ruang.co.id – Gara-gara tak netral di pilkada Jember, Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pemilu Jurdil (AMP2J) melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jember dan kantor Bawaslu kabupaten Jember. Mereka menuntut pemecatan oknum Bawaslu dan KPU Jember, karena diduga tidak netral di Pilkada Jember 2024 ini.
“Kami minta dipecat karena tidak netral di pilkada Jember, ” kata Ahmad Ansori, salah satu peserta aksi saat ditemui dilokasi aksi, Rabu (13/11).
Menurutnya, aksi yang dilakukan pihaknya ini dipicu adanya rekaman terbaru dari salah satu Panwascam di Kecamatan Sumberbaru, yang viral di media sosial, “Dimana oknum Panwascam yang mengaku bernama Jovita, mengajak penyelenggara ditingkat desa untuk melakukan kecurangan dengan memenangkan Paslon Cabup nomor urut 01,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kustino yang mengatakan kalau sejak pemilu secara langsung tahun 2005 hingga saat ini, pemilu tahun 2024 paling brutal dan amburadul.
“Saya pegiat yang mengikuti proses pemilu sejak tahun 2005, dan sejauh ini, baru kali ini kami melihat Pemilu tahun ini paling brutal, pemilu belum dilaksanakan, tapi kecurangan secara TSM sudah dilakukan oleh penyelenggara pemilu, ini sama saja penghianatan terhadap demokrasi, Komisioner KPU dan Bawaslu harus dipecat,” katanya.
Sedangkan saat dikantor Bawaslu kabupaten Jember, peserta aksi yang bernama Indrianto membongkar adanya ketidaknetralan dalam pelaksanaan pilkada di Jember. ” Jovita yang viral di medsos itu terang-terangan mengajak masyarakat memilih Paslon tertentu. Kita tahu, Jovita tidak lain adalah keponakan Ketua Bawaslu Jember,” ucapnya.
Temuan lainnya, terang dia adalah adanya pertemuan yang diduga mengkampanyekan salah satu Paslon di salah satu rumah Ketua KPPS Jambe Arum beberapa waktu lalu. “Ini sudah kurang ajar. Ini sudah menjadi penghianat rakyat. Mereka harus sadar, mereka dibayar menggunakan uang rakyat, malah berkhianat,” tegasnya.
Sedangkan peserta aksi lainnya di Bawaslu Jember bernama Novita menuntut agar penyelenggara Pemilu yang disebut oleh anggota aksi yakni Jovita, Panwascam Sumberbaru, yang secara terang-terangan melakukan pelanggaran dipanggil untuk diminta keterangannya.
“Kami minta panggil Jovita sekarang juga, karena dia bilang akan maju kalau ada apa-apa. Pecat sekarang juga. Kami ingin penghianat demokrasi diadili,” tegas Novi.