ruang

Khofifah Belanja dan Nostalgia di Pasar Legendaris Jumat Legi Sukodono

Khofifah Pasar Jumat Legi Sukodono
Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Pasar Jumat Legi Sukodono, Sidoarjo. Ia memborong jajanan pasar dan berbincang dengan pedagang, menyoroti potensi ekonomi lokal yang unik dari pasar tradisional ini.
Ruang redaksi
Print PDF

Sidoarjo, Ruang.co.id Calon Gubernur (Cagub) nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa kampanye mengunjungi Pasar Jumat Legi Sukodono, Sidoarjo. Di pasar tradisional semacam pasar krempyeng ini, Cagub Khofifah belanja memborong jajanan dan barang pedagang, Jumat pagi (15/11).

Aktivitas jual beli di pasar tradisional ini, tepi jalan Desa Jogo Satru – hingga perbatasan Desa Cangkringsari, Kec. Sukodono, Sidoarjo.

Selain bagi – bagi kaos dan Celemek bergambar Paslon Khofifah – Emil, Cagub Khofifah berjalan kaki membaur di hiruk pikuk aktivitas jual beli warga masyarakat Sukodono Sidoarjo.

Nampaknya Cagub Khofifah sudah tidak asing lagi di pasar tradisional ini. Kunjungan kampanyenya ini laksana mengobati rasa rindunya berbelanja di pasar tradisional yang penuh dengan legenda ini.

“Saya ini bukan pertama kali loh rek kesini, dan ini (pasar) merupakan inisiatif masyarakat yang membuat aktivitas pasar ini spesifik hanya di hari Jumat Legi. Biasanya orang – orang kan hari Minggu ya, berarti 38 hari sekali,” ujar Cagub Khofifah.

Tanpa dirasakannya di bawah panasnya terik sinar matahari pagi, Cagub Khofifah berbelanja memborong barang pedagang kaki lima di pasar tradisional ini.

Di tempat ini, Ia mengatakan, ditemukan produk – produk terutama produk makanan dan minuman (mamin).

“Terakhir yang saya beli itu Mochi (makanan khas Sukabumi), Mochinya keren sekali. Selama ini Mochinya dari Jawa Barat, tapi Mochinya dari sini lebih gede, lebih variatif, lebih berwarna, tinggal memikirkan bagaimana packagingnya harus lebih keren kemudian marketnya bisa lebih luas,” ujarnya.

Sedangkan makanan tradisional khas Jawa Timur, banyak dijumpainya di pasar ini, terutama jajanan pasar.

“Jajan pasar Cenil ya keren sekali, karena yang jualan laki – laki muda saa tanya, niki (ini) siapa yang jualan siapa yang masak?, saya Bu, keren loh,” imbuh cerita Cagub Khofifah.

Baca Juga  Solidaritas untuk Jawa Timur: IKAMRA dan Ojol Bersatu Dukung Khofifah-Emil

Dalam blusukan berbelanja di pasar tradisional Pasar Legi, ia melihat inisiasi masyarakat Sukodono untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi. Bahkan, Cagub incumbent ini sempat tertarik dengan produk jualan sejumlah pedagang dan diminta nomor handphonenya untuk dihubungi lebih lanjut, lantaran jadwal agenda kampanyenya cukup padat.

Aktivitas jual beli di sepanjang jalan selebar tiga meter ini, sangat ramai padat. Suasana berdesakan hilir mudik pembeli tampak terasa di terik matahari pagi.

Menurut informasi warga masyarakat sekitar, Pasar Tradisional Pasar Legi ini merupakan pasar legenda masyarakat Sukodono. Aktivitas pasar yang hanya terjadi setiap Jumat legi, berlangsung mulai lepas Subuh hingga siang hari sebelum kegiatan ibadah Jumatan.

Konon, aktivitas pasar tradisional ini sudah ada sejak kolonial Belanda. Bahkan dahulu di pasar ini pernah ada aktivitas jual beli hewan Sapi ternak, namun sudah lama di abad modern ini jual beli Sapi sudah tidak ada lagi.

Yang masih tampak warisan khas lama pada penjual di pasar ini, yakni berjualan jajanan selera anak – anak jajanan kembang gula berbentuk donut mini ditusuk bendera berwarna warni, namun keberadaan penjualnya sudah tidak begitu banyak dijumpai di pasar ini. (DIN)