ruang

Kolaborasi Penelitian Meningitis, BBKK Surabaya Swab pada 675 Jemaah Umrah

Petugas BBKK Surabaya melakukan pengambilan sampel swab pada jemaah umrah di Bandara Internasional Juanda
BBKK Surabaya sukses mengumpulkan 675 sampel swab jemaah umrah untuk penelitian meningitis 2024. Kolaborasi dengan RSPI Sulianti Saroso dan Bio Farma dukung pencegahan penyakit menular.
Ruang redaksi
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.idBalai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya berhasil menyelesaikan pengambilan sampel swab pada 675 jemaah umrah yang baru saja pulang ke tanah air. Langkah ini merupakan bagian dari penelitian surveilans carrier meningokokus yang bertujuan untuk mengidentifikasi risiko meningitis pada jemaah umrah.

Penelitian ini adalah hasil kolaborasi antara Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso, PT Bio Farma, serta BBKK Soekarno Hatta dan BBKK Surabaya. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung pencegahan penyebaran penyakit menular, termasuk meningitis, yang memiliki risiko tinggi bagi para jemaah umrah.

Pemerintah Arab Saudi kembali memberlakukan kebijakan vaksinasi meningitis sejak pertengahan 2024 untuk seluruh orang yang masuk ke wilayahnya. Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko penularan meningitis, terutama di tengah jutaan umat Muslim yang berkumpul saat melaksanakan ibadah.

Menurut data, pada 2023, terdapat sekitar 1,2 juta jemaah asal Indonesia dari total 13,55 juta umat Muslim yang melaksanakan umrah. Meningitis dapat menyebar melalui droplet atau kontak erat, menjadikan vaksinasi sebagai langkah pencegahan yang wajib. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kewaspadaan dan memberikan gambaran risiko meningitis di kalangan jemaah umrah Indonesia.

BBKK Surabaya berperan aktif dalam kegiatan ini dengan melibatkan 14 tenaga kesehatan untuk mengumpulkan data dari para jemaah. Dalam waktu sekitar 1,5 bulan, BBKK Surabaya berhasil melampaui target awal 450 responden dengan mengumpulkan total 675 sampel usap orofaring dan 87 sampel darah.

Sebelum pengambilan sampel, dilakukan sosialisasi kepada jemaah melalui agen perjalanan umrah. Setibanya di Bandara Internasional Juanda, jemaah diarahkan ke ruang penelitian untuk wawancara, pemeriksaan fisik, dan pengambilan sampel. Seluruh sampel dikirim ke RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso untuk dianalisis menggunakan metode RT-PCR.

Baca Juga  BBKK Surabaya Awasi Bandara dan Pelabuhan Selama Mudik Lebaran 2024

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi basis data yang akurat dalam pengambilan kebijakan kesehatan. Kepala BBKK Surabaya, Dr. Rosidi Roslan, menekankan pentingnya penelitian berbasis data untuk mendukung program pencegahan penyakit menular.

“Kegiatan penelitian ini penting untuk memberikan gambaran risiko kesehatan. Dengan data yang valid, kebijakan kesehatan dapat dirancang lebih efektif untuk melindungi masyarakat,” ujar Dr. Rosidi.

Rencananya, hasil penelitian ini akan dipublikasikan pada akhir Desember 2024 melalui diseminasi nasional. Temuan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya meningitis dan pentingnya vaksinasi.