Musibah KLM Fajar Lorena Safari di Situbondo: Update Proses Evakuasi Penumpang

Evakuasi Penumpang Kapal KLM Fajar Lorena Safari
Kapal Berlian Selatan mengevakuasi penumpang KLM Fajar Lorena Safari yang bocor di perairan Situbondo
Ruang redaksi
Print PDF

Situbondo, Ruang.co.id – Sebuah insiden kecelakaan laut terjadi di perairan Situbondo pada Minggu (8/12/2024) melibatkan kapal KLM Fajar Lorena Safari. Kapal ini mengalami kebocoran saat dalam perjalanan dari Pulau Sapudi (Sumenep) menuju Pelabuhan Kalbut (Situbondo). Proses evakuasi penumpang berlangsung dramatis dengan melibatkan berbagai unsur SAR dan alut. Berikut laporan lengkap dari musibah ini.

Kronologi Proses Evakuasi Penumpang

Operasi SAR hari pertama dimulai sejak laporan kebocoran kapal diterima. Pada pukul 15.30 WIB, seluruh penumpang berhasil dievakuasi dari kapal yang mengalami kebocoran menggunakan Kapal Berlian Selatan, sebuah kapal pengangkut BBM. Kapal ini membawa para penumpang menuju Pelabuhan Jangkar Situbondo.

Sekitar pukul 18.00 WIB, Kapal Berlian Selatan, bersama Speed Boat Pol Airud KP X-2023 dan Kapal KPLP KNP 498, tiba di sekitar satu mil dari Pelabuhan Jangkar. Proses estafet penumpang menggunakan speed boat dilanjutkan hingga ke dermaga pelabuhan.

Pukul 19.15 WIB, seluruh penumpang akhirnya tiba di dermaga Pelabuhan Jangkar. Para korban segera didata di ruang tunggu penumpang dan menjalani pemeriksaan medis oleh tim kesehatan.

Operasi SAR hari pertama resmi dihentikan pada pukul 20.30 WIB dan akan dilanjutkan hari ini, Senin (9/12/2024), mulai pukul 07.00 WIB.

Data Kapal dan Penumpang

Kapal KLM Fajar Lorena Safari adalah kapal berukuran 54 GT yang berangkat dari Pulau Sapudi pada pukul 10.00 WIB. Kapal membawa total 73 orang, termasuk 68 orang dewasa, 10 anak-anak, dan 5 ABK.

Saat ini, jumlah korban terdata adalah 73 orang. Berikut rincian korban:

Selamat: 70 orang (2 dirawat di RSUD Asembagus, Situbondo)

Meninggal dunia: 2 orang
Dalam pencarian: 1 orang

Korban selamat yang sedang dirawat di RSUD Asembagus adalah:

Moh. Khoirur Rahman (25 tahun), laki-laki
Anak Afira, perempuan

Korban meninggal dunia adalah:

Ibu Hairi (50 tahun), perempuan
Ahmad Sunni (54 tahun), laki-laki

Korban hilang (dalam pencarian):

Maniya (70 tahun), perempuan

Dalam proses evakuasi tersebit, cuaca saat kejadian dilaporkan cerah berawan, namun kondisi laut yang dinamis diduga menjadi faktor yang memperburuk situasi. Proses penyelamatan melibatkan berbagai unsur SAR di Jawa Timur.

Operasi SAR akan kembali dilanjutkan hari ini dengan fokus pada pencarian korban hilang atas nama Maniya, seorang perempuan berusia 70 tahun. Tim SAR telah menyusun rencana penyisiran lebih luas di sekitar lokasi kejadian.

Jani Rudi, salah satu anggota Pos SAR Banyuwangi, mengungkapkan bahwa keberhasilan operasi ini berkat sinergi antara tim SAR dan masyarakat nelayan. “Kami berterima kasih atas kerja sama semua pihak. Masih ada satu korban yang hilang, dan kami berupaya semaksimal mungkin untuk menemukannya,” ujar Jani.

Musibah ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan transportasi laut, terutama bagi kapal-kapal kecil. Pihak berwenang diharapkan dapat meningkatkan pengawasan terkait kelayakan kapal sebelum berlayar demi menghindari tragedi serupa di masa depan.

Terus pantau Ruang.co.id untuk update terbaru dari insiden ini. Kami akan terus memberikan informasi terkini terkait pencarian korban hilang dan perkembangan lebih lanjut dari musibah ini.