Studi Banding Wartawan DPRD Jatim di Bali: Sinergi Media dan Pariwisata

Studi Banding DPRD Jatim Diskominfo Bali
Studi banding wartawan DPRD Jatim di Bali memberikan wawasan tentang peran media dalam mendukung pariwisata. Simak kunjungan ke Kantor ANTARA dan Diskominfo Bali.
Ruang Gentur
Ruang Gentur
Print PDF

Denpasar, Ruang.co.id – Selama tiga hari, Pokja Wartawan DPRD Jawa Timur melakukan studi banding di Bali, sebuah wilayah yang dikenal sebagai ikon pariwisata Indonesia. Kunjungan yang berlangsung pada 16-18 Desember 2024 ini melibatkan diskusi dengan Kantor Berita ANTARA Bali dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bali, dengan tujuan memperkuat sinergi antara media dan sektor pariwisata.

Ketua Pokja, Riko Abdiono, bersama Kepala Humas dan Publikasi DPRD Jatim, Ali Afi, memimpin tim untuk menggali pengalaman dan strategi dari para praktisi media di Bali yang fokus pada mendukung pariwisata daerah.

Kunjungan pertama dimulai di Kantor Berita ANTARA Bali. Tim Pokja DPRD Jatim disambut oleh Widodo Suyanto Yusuf, Kepala Biro ANTARA Bali. Diskusi hangat selama lebih dari satu jam membahas bagaimana media ANTARA di Bali mengedepankan berita yang mendukung sektor pariwisata.

Studi Banding DPRD Jatim Diskominfo Bali

Menurut Widodo, prioritas pemberitaan di Bali sangat berbeda dengan daerah lain.

“Kalau di daerah lain, berita kriminal atau kecelakaan jadi utama. Di Bali, berita tentang destinasi wisata, kondisi lalu lintas, dan kepadatan wisatawan lebih penting untuk mendukung pariwisata,” jelasnya.

Diskusi ini diakhiri dengan saling tukar cinderamata antara kedua pihak, melambangkan kolaborasi yang erat antara wartawan Jatim dan ANTARA Bali.

Pada hari kedua, peserta studi banding melanjutkan kunjungan ke Diskominfo Bali. Mereka disambut oleh Kadek Suadyana Puriyanto, Kepala Bidang Humas dan Publikasi Diskominfo Bali, yang menjelaskan pendekatan unik Diskominfo dalam menjalin kemitraan dengan media.

Kadek mengungkapkan bahwa di Bali tidak ada pembinaan khusus untuk kelompok kerja wartawan seperti di Jawa Timur. Namun, Diskominfo tetap bermitra erat dengan media lokal dan nasional.
“Kami justru ingin belajar dari Jawa Timur tentang pembinaan pers seperti ini. Di Bali, kami fokus pada kerja sama untuk mendukung pariwisata,” ujarnya.

Diskusi diakhiri dengan pemberian cinderamata, mempererat hubungan baik antar wilayah.

Selain kunjungan formal, peserta juga diajak menikmati destinasi wisata unggulan Bali. Pantai Melasti menjadi pemberhentian pertama, disusul kunjungan ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) untuk menyaksikan tarian kecak dan kisah Ramayana. Para peserta mengaku terinspirasi oleh keindahan dan kekayaan budaya Bali yang menjadi daya tarik wisatawan.

Sebelum kembali ke Jawa Timur, tim Pokja mengadakan diskusi untuk merangkum hasil kunjungan. Ketua Pokja, Riko Abdiono, menyatakan bahwa banyak wawasan yang dapat diterapkan di Jawa Timur.

“Meski waktu kunjungan terbatas, kami memperoleh banyak pelajaran yang bisa diaplikasikan untuk mendukung pariwisata di Jawa Timur,” ujar Riko.

Kegiatan ini ditutup dengan kunjungan ke pusat oleh-oleh khas Bali, Joger, dan menikmati makan siang khas Bali dengan Ayam Betutu.

Studi banding ini tidak hanya mempererat hubungan antarinstansi, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana media dapat berkontribusi dalam memajukan sektor pariwisata.