Ruang.co.id – Di tengah maraknya sajian makanan dari luar negeri yang menggempur kota-kota besar di Indonesia, anak-anak zaman sekarang justru semakin asing dengan jajanan tradisional negeri sendiri. Melihat kekhawatiran ini, TK At-Taqwa di Surabaya punya cara unik untuk mengenalkan kekayaan kuliner lokal kepada anak didiknya. Lewat program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5), mereka mengajak para murid untuk belajar membuat klepon, jajanan tradisional yang lezat dan sarat makna.
Anak-anak tampak sangat antusias saat mengikuti kegiatan membuat klepon. Dengan penuh semangat, mereka merasakan langsung proses dari awal hingga akhir. Mulai dari membentuk adonan tepung ketan menjadi bola-bola kecil, memasukkan isian gula merah, hingga merebusnya di air mendidih. Warna hijau alami dari daun pandan membuat tampilan klepon semakin menarik, dan parutan kelapa yang ditaburkan di atasnya menambah kenikmatan rasa.
Menurut Ustadzah Nur Fitriana, guru di TK At-Taqwa, tujuan utama dari kegiatan ini adalah mengenalkan jajanan tradisional kepada anak-anak sejak dini. “Harapannya, anak-anak tidak hanya mengenal klepon dari rasanya saja, tapi juga memahami bagaimana proses pembuatannya,” ujar Ustadzah Nur.
Aktivitas ini juga menjadi cara yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai budaya lokal kepada generasi muda. Dengan belajar membuat klepon, anak-anak tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis, tetapi juga memahami sejarah dan keunikan kuliner tradisional Indonesia.
Selain klepon, kegiatan seperti ini bisa diperluas ke jajanan tradisional lainnya, seperti onde-onde, kue cucur, atau getuk. Anak-anak akan belajar bahwa jajanan tradisional bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari identitas bangsa. Ini menjadi salah satu langkah sederhana namun efektif untuk melestarikan budaya Indonesia di tengah globalisasi.
Apa yang dilakukan oleh TK At-Taqwa ini adalah contoh nyata bagaimana pendidikan dapat berperan dalam pelestarian budaya. Dengan kegiatan yang sederhana namun bermakna, anak-anak diajak untuk lebih mengenal, mencintai, dan bangga dengan kekayaan kuliner lokal.
Jadi, jika Anda seorang guru, orang tua, atau bahkan penggiat budaya, kenapa tidak mencoba kegiatan serupa? Siapa tahu, kegiatan kecil seperti ini bisa menjadi langkah awal bagi anak-anak untuk mencintai Indonesia lebih dalam.
Klepon bukan hanya tentang rasa manisnya, tetapi juga tentang bagaimana sebuah generasi bisa tumbuh dengan akar budaya yang kuat. Kegiatan seperti ini adalah bukti bahwa pelestarian budaya bisa dimulai sejak dini, dengan cara yang sederhana namun menyenangkan.