Barcelona Juara La Liga 2025: Treble Domestik Bersama Hansi Flick

Barcelona merayakan gelar juara La Liga 2025 bersama Hansi Flick. (c) FC Barcelona Official
Barcelona merayakan gelar juara La Liga 2025 bersama Hansi Flick. (c) FC Barcelona Official
Ruang Wawan
Ruang Wawan
Print PDF

Ruang.co.id – Musim 2024/25 jadi salah satu yang paling dikenang dalam sejarah FC Barcelona. Di bawah komando pelatih asal Jerman, Hansi Flick, Barça menutup musim dengan cara spektakuler: menjuarai La Liga, Copa del Rey, dan Supercopa de España.

Perjalanan menuju kejayaan ini dimulai pada 15 Agustus. Tepat 272 hari kemudian, Blaugrana memastikan gelar juara liga usai menaklukkan Espanyol. Gelar La Liga ke-28 ini bukan sekadar angka. Ini adalah bukti transformasi besar yang dibangun Flick dalam waktu singkat.

Hansi Flick: Arsitek di Balik Kebangkitan Barcelona

Ketika Flick ditunjuk pada Mei 2024, banyak yang meragukan. Ia mewarisi skuad muda yang belum teruji. Namun hanya dalam beberapa minggu, ia berhasil menyatukan semangat muda dan pengalaman jadi satu sistem permainan atraktif yang menjunjung filosofi sepak bola menyerang.

Para pemain langsung klik dengan ide sang pelatih. Filosofinya jelas: menang, tapi dengan cara menyenangkan. Sepak bola menyerang yang dinamis dan penuh kejutan jadi identitas Barça musim ini.

96 Gol, Banyak Comeback: Ini Bukan Tim Biasa

Statistik tidak pernah berbohong. 96 gol di La Liga jadi bukti gaya main ofensif Barcelona. Bukan sekadar penguasaan bola, tapi penguasaan ruang, pergerakan kolektif, dan determinasi tinggi.

Lewandowski menutup musim dengan 25 gol. Raphinha menyumbang 18 gol dalam musim terbaiknya. Lamine Yamal, bocah ajaib La Masia, mencetak 8 gol yang penuh talenta. Tambahan dari Ferran Torres, Dani Olmo, hingga kontribusi assist yang tak terhitung dari lini tengah, melengkapi lini serang mematikan.

Pemain Muda Bersinar, Tim Solid Sepanjang Musim

Salah satu ciri khas tim ini adalah keberanian memainkan pemain muda. Flick mempercayai wajah-wajah baru seperti Cubarsí, Balde, dan Fermín. Tujuh pemain dari akademi La Masia juga mencatat debut musim ini. Ini bukan hanya tentang menang hari ini, tapi membangun masa depan.

Baca Juga  Prediksi Skor dan Susunan Pemain Barcelona Vs Atletico Madrid 26 Februari, Lamine Yamal Diragukan Tampil

Sementara itu, pemain senior seperti Lewandowski, Frenkie de Jong, dan Inigo Martinez menjaga kestabilan mental tim. Bahkan Wojciech Szczęsny yang sempat pensiun, kembali dan tampil gemilang saat Marc ter Stegen absen panjang.

Comeback Epik: Barcelona Tunjukkan Mental Juara

Barcelona membuktikan bahwa mereka tak pernah menyerah. Mereka mencatatkan sembilan comeback sepanjang musim, enam di antaranya di La Liga. Yang paling dikenang tentu saja kemenangan 4-3 atas Real Madrid di Montjuïc usai tertinggal 0-2. Kemenangan itu krusial, menjadikan jarak poin dengan Madrid tidak terkejar.

Rekor lainnya? Empat kemenangan dalam empat El Clásico! Sebuah dominasi total yang jarang terjadi. Bahkan kemenangan 4-0 di Santiago Bernabéu jadi simbol kebangkitan total Barça.

Kekecewaan di Liga Champions: Peringatan untuk Masa Depan

Satu-satunya noda di musim ini mungkin adalah kegagalan di Liga Champions. Setelah unggul atas Inter Milan di menit ke-87, sebuah gol telat memaksa laga lanjut ke extra time. Sayangnya, Inter mencetak gol dan merampas tiket final dari tangan Barça.

Namun bagi Flick dan skuadnya, ini bukan akhir. Ini jadi pelajaran. Mereka hampir lolos ke final untuk pertama kalinya sejak 2015. Masa depan tampak cerah jika konsistensi dan semangat ini terus dijaga.

Barcelona Telah Kembali, dan Lebih Kuat dari Sebelumnya

Musim ini bukan hanya soal trofi. Ini tentang identitas yang kembali, tentang filosofi menyerang yang memikat penonton, dan tentang skuad yang bermain dengan hati.

Barcelona 2024/25 adalah tentang sepak bola yang menyenangkan, kerja keras, dan mental baja. Hansi Flick bukan hanya pelatih. Ia adalah arsitek kebangkitan. Fans kini punya alasan untuk bermimpi lebih besar di musim-musim mendatang.

Baca Juga  Resmi! Marcus Rashford Gabung Barcelona: Pinjaman Satu Musim, Akankah Jadi Starter?